cfi-indonesia.id. Upaya pemberdayaan ekonomi bagi perempuan nelayan terus digalakkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kabupaten Kaimana. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui pelatihan menjahit yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kaimana bekerja sama dengan KKP. Program ini merupakan bagian dari diversifikasi usaha bagi perempuan nelayan dan didukung oleh dana hibah GEF 6 CFI Indonesia.
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, dari 19 hingga 22 Maret 2025, bertempat di Aula Pertemuan Dinas Perikanan Kabupaten Kaimana, diikuti oleh tujuh kelompok perempuan nelayan. Kelompok tersebut terdiri dari Dharma Wanita, Marsi, Lahasani, Imanuel, Namtota, Bofuwer, dan Tawera, dengan total peserta mencapai 25 orang. Selama pelatihan, peserta diajarkan keterampilan menjahit totebag, topi, dan pakaian sebagai bentuk inovasi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
Kegiatan Diversifikasi Usaha Wanita Nelayan dihadiri oleh tujuh kelompok perempuan dibuka langsung oleh Bupati Kaimana Drs. Hasan Achmad, M.Si, di Aula Pertemuan Dinas Perikanan Kabupaten Kaimana (19/03/2025)
Kegiatan ini mendapat perhatian besar dari pemerintah daerah, yang ditunjukkan dengan kehadiran langsung oleh Bupati Kaimana Drs. Hasan Achmad, M.Si, membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Hasan mengapresiasi inisiatif ini dan menegaskan pentingnya diversifikasi usaha bagi perempuan nelayan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Saya berharap kegiatan ini bisa berdampak besar, tidak hanya di tingkat rumah tangga tetapi juga hingga ke kampung dan skala kabupaten. Pemerintah Daerah siap mendukung program-program pemberdayaan seperti ini di Kaimana,” ujar Bupati.
Bupati Kaimana berharap bahwa pelatihan ini dapat mendorong peningkatan ekonomi rumah tangga serta membuka peluang usaha baru bagi perempuan nelayan. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan mitra internasional dalam menciptakan program-program yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Peserta Pelatihan Menjahit 25 orang dari kelompok Dharma Wanita, Marsi, Lahasani, Imanuel, Namtota, Bofuwer, dan Tawera, mendapat bantuan peralatan praktek menjahit (19-22/03/2025)
Apresiasi juga disampaikan oleh Dr. Adipati Rahmat selaku Project Manager CFI Indonesia yang hadir dalam acara tersebut. Ia menyoroti semangat dan antusiasme tinggi dari para peserta dalam mengikuti pelatihan. “Kami sangat terkesan dengan dedikasi ibu-ibu peserta. Kami ingin memastikan bahwa keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini benar-benar bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun sebagai sumber penghasilan tambahan,” tuturnya.
Selain itu, CFI Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan program ini dengan menyediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan oleh kelompok peserta.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kaimana menekankan bahwa bantuan dari CFI Indonesia melalui dana hibah GEF6 telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir. “Ini bukan kali pertama CFI Indonesia membantu masyarakat di Kaimana. Sejak 2022, program-program mereka telah mendukung nelayan serta perempuan nelayan dalam berbagai aspek, termasuk peningkatan keterampilan dan kesejahteraan ekonomi,” jelasnya.
CFI Indonesia fasilitasi Wanita Nelayan Kaimana mendapatkan keterampilan menjahit totebag, topi, dan pakaian sebagai bentuk inovasi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka (Kaimana 19-22 Maret 2025)
Pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam memberdayakan perempuan nelayan agar lebih mandiri secara ekonomi. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, diharapkan usaha mandiri berbasis keterampilan menjahit ini dapat berkembang dan menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat pesisir. Pemerintah Kabupaten Kaimana dan CFI Indonesia akan terus bersinergi dalam menciptakan program-program yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah yang lebih inklusif.
Dengan adanya pelatihan ini, para peserta kini memiliki keterampilan baru yang tidak hanya berguna bagi keluarga mereka tetapi juga berpotensi menciptakan peluang usaha bagi komunitas mereka. Sinergi antara pemerintah daerah, organisasi pendukung, dan masyarakat diharapkan dapat semakin memperkuat ketahanan ekonomi perempuan nelayan di Kabupaten Kaimana.
0 COMMENTS