728 x 90

GEF-6 : KKP DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA MODERNISASI KAMPUNG NELAYAN MAJU WATKIDAT TINGKATKAN KAPASITAS NELAYANNYA

cfi-indonesia.id. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara terus dorong peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi nelayan.  Salah satunya melalui Pelatihan Perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fibre Glass, Perakitan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang serta Penggunaan GPS bagi Nelayan di salah satu Kampung Nelayan Maju (Kalaju) Desa Watkidat Kecamatan Kei Besar Selatan Barat Kabupaten Maluku Tenggara.

Sebagai upaya meningkatkan produktivitas penangkapan ikan maka Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara terus memfasilitasi KUB nelayan tangkap dengan sarana penangkapan ikan ramah lingkungan yang terdiri dari bodi kasko fiberglass, mesin tempel, alat penangkapan ikan gill net dan GPS.  Pemberian fasilitasi sarana penangkapan ikan tentunya perlu didukung dengan peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar nelayan secara mandiri mampu memperbaiki sarana tersebut jika terdapat kerusakan serta mampu mengoperasionalkan alat bantu penangkapan ikan (GPS). Selain itu, pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong kesiapan nelayan lokal dalam implementasi Perikanan Ikan Terukur (PIT).

Kegiatan Pelatihan Perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fiberglass, Perakitan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang serta Penggunaan GPS lewat pendanaan hibah GEF-6 CFI Indonesia di ikuti 60 peserta di Desa Watkidat Maluku Kabupaten Tenggara (9-11/11/2023). 

Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan cq. Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan (PSDI) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) menunjuk Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai penyelenggara Kegiatan Pelatihan Perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fiberglass, Perakitan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang serta Penggunaan GPS lewat pendanaan hibah GEF-6 CFI Indonesia.   Kegiatan tersebut berlokasi di Desa Watkidat Kecamatan Kei Besar Selatan Barat dengan melibatkan 60 peserta Nelayan Kecil yang berasal dari Ohoi Watkidat, Ohoi Weduar Fer, Ohoi Ohoilean dan Ohoi Ohirenan.

Mewakili Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, Edward Belson Jaflean, S.Pi, M.Si selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan pelatihan ini untuk peningkatan kapasitas nelayan dan sebagai upaya memoderinasi kampung nelayan maju di Watkidat.  Diakuinya kegiatan Pelatihan Perbaikan Kasko & Pembuatan Cooler Box Fibre Glass, Perakitan dan Perbaikan Jaring Insang dan Pelatihan Pengoperasian GPS merupakan yang di Maluku Tenggara dan akan di reflikasi di desa desa lainnya yang telah memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan.

Penyerahan bahan praktek Pelatihan Perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fiberglass, Perakitan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang serta Penggunaan GPS di Desa Watkidat Maluku Kabupaten Tenggara (9-11/11/2023). 

Sebalumnya, melalui fasilitasi GEF 6 CFI Indonesia Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara telah memebnatuk 24 KUB dan dikukuhkan pada 1 September 2023 lalu. “ kami telah berupaya meningkatan kapasitas kelembagaan dan individu nelayan juga memfasilitasi pengadaan sarana prasarana” ungkap Edward dalam pembukaan pelatihan Perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fiberglass, Perakitan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang serta Penggunaan GPS.

Edward  menambahkan bahwa kurang lebih 2 tahun ini  Ohoi Watkidat menjadi Ohoi binaan WWF GEF-6 CFI-Indonesia sesuai usulan dari Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara. “Atas nama Dinas Perikanan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara kami ucapan terima kasih sebesar besarnya Global Environment Facility Coastal Fisheries Initiative Indonesia lewat pendanaan hibahnya kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, program kegiatan daerah di Kabupaten Maluku Tenggara dapat terselenggara dan telah terealisasi” tegas Edward.

Selama 3 hari, Pembuat Kasko Fibreglass mulai tanggal 09 - 11 November para nelayan dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan terkait perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fiberglass, Perakitan dan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang serta Pengoperasian GPS dalam operasi penangkapan ikan.  Tentunya dengan pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan produktifitas perikanan tangkap maupun kualitas dengan memperhatikan keberlanjutan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil serta kelestarian sumberdaya ikan.

Praktek Perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fiberglass di Desa Watkidat Maluku Kabupaten Tenggara (9-11/11/2023). 

La Ode Umar dalam materinya menjelaskan bahwa sebagai pemilik kasko fibreglass sudah sepatutnya memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam memperbaiki sendiri sarana penangkapan ikan berbahan fibreglass tanpa harus membawa ke galangan kapal.  Apalagi wilayah Kei Besar yang jauh dari Kota, maka biaya yang timbul atas perbaikan tersebut akan semakin besar.   Dalam pelatihan ini, nelayan mempraktekan cara memperbaiki bagian-bagian kasko atau kapal fibreglass yang rusak, serta membuat cooler box berbahan fibreglass secara mandiri.

Materi selanjutnya, Perakitan dan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang.  Ever Tehupeiory menjelaskan bahwa jaring insang haruslah selektif dan efektif,   untuk itu perhitungan shortening harus tepat, sehingga ikan yang tertangkap sesuai ukuran dan jumlah.   Dalam praktek, nelayan diajarkan bagaimana memperhitungkan panjang tali ris, panjang tali pelampung, jumlah pelampung, jumlah pemberat dan merakitnya sesuai  perhitungan sehingga didapat jaring yang sesuai dengan shortening yang diinginkan.  Selain praktek merakit jaring, nelayan juga diajarkan bagaimana memperbaiki mata jaring yang rusak pada bagian point dan bar jaring.

Mufti A. Ingratubun, dalam materinya Penggunaan GPS menjelaskan bahwa GPS merupakan alat yang  penting bagi seorang nelayan dalam pengoerasian sarana penangkapan ikan.  GPS merupakan sistem pelacak posisi, dikatakan sistem pelacak posisi karena dengan alat ini kita dapat mengetahui koordinat di mana kita berada atau koordinat lokasi yang ingin kita ketahui dengan bantuan dari satelit navigasi.  Lebih lanjut dijelaskan Fungsi GPS untuk perikanan tangkap dapat memberikan informasi daerah penangkapan ikan yang telah ditandai sebelumnya, sehingga memudakan nelayan untuk langsung menuju lokasi dimaksud dan tidak perlu melakukan pelayaran ketempat yang tidak jelas keberadaan ikan, GPS bisa memberikan data-data kecepatan kapal absolute (speed over ground), kecepatan kapal sampai tujuan (speed over course), waktu tempuh (time to go), perkiraan waktu tiba (estimated time arrival), ujar Mufti.

Kegiatan Pelatihan Perbaikan Kasko dan Pembuatan Cooler Box Fibre Glass, Perakitan Perbaikan Alat Tangkap Jaring Insang serta Penggunaan GPS ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Perikanan Nico Ubro, M.Si yang juga menjabat sebagai Pj. Sekretaris Daerah. Dalam sambutannya Nico mendorong para nelayan kecil untuk meningkatkan pengetahuan dan terus berperan aktif  “Saya mengajak bapak-bapak nelayan peserta untuk menjadi nelayan yang unggul untuk bisa memajukan mensejahterakan masyarakat dan keluarga” ujar Nico.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments