728 x 90

GEF-6 : KKP AKAN MEMPERKENALKAN RUMPON HIDUP PELAGIS DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Rumah rumpon nelayan ditarik ke pantai saat angin timur yang kencang serta ombak yang tinggi di Ohoirenan Maluku Tenggara (14/09)
Rumah rumpon nelayan ditarik ke pantai saat angin timur yang kencang serta ombak yang tinggi di Ohoirenan Maluku Tenggara (14/09)

cfi-indonesia.id. Untuk mendorong program ekonomi biru yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan (Dit. PSDI) bersama dengan Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang (BBPI Semarang) akan memperkenalkan Rumpon Hidup Pelagis Kecil di Maluku Tenggara. Kegiatan ini difasilitasi melalui pendanaan hibah Global Environmental Facility (GEF) - 6 Coastal Fisheries InitiativeIndonesia Child Project (CFI-ICP).

Rumpon hidup merupakan alat bantu pengumpul ikan yang menggunakan atraktor bahan alami yang masih hidup yaitu berupa rumput laut. Alat bantu penangkapan ikan ini memiliki keunggulan selain dapat mengumpulkan ikan tetapi juga dapat dimanfaatkan atraktornya yang hidup berkembang seperti rumput laut.

Diawali dengan pelaksanaan identifikasi  Pra Bimbingan Teknis Pembuatan Rumpon Hidup Pelagis yang merupakan salah satu rangkaian persiapan sebelum Bimtek dilaksanakan. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam upaya mendukung program rehabilitasi ekosistem laut dan sumberdaya ikan di beberapa daerah di Indonesia, terutama Indonesia Bagian Timur yang juga menjadi focus project dari GEF-6. Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara selama 4 hari 13-16 September 2023. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan menyiapkan sarana prasarana untuk pelaksanaan Bimtek yang akan dilaksanakan di bulan Oktober tahun ini.

Identifikasi persiapan Bimtek Rumpon Hidup Pelagis di Desa Ohoineron Pulau Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara (14/09/2023)

BBPI sebagai pelaksana menugaskan 3 personil Tim Bimtek untuk melaksanakan kegiatan ini. Diawali  koordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara pada Selasa (13/9)  bersama Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara Ir. Nicodomus Ubra, M.Sc. "Pulau Kei Besar merupakan wilayah yang memiliki Nelayan Handline dengan alat bantu Rumpon, saya kira di Desa Ohoirenan sisi Timur pulau, kegiatan identifikasi Bimtek dapat dilaksanakan disana" ujar Nico, Kepada tim Bimtek BBPI.

Desa Ohoirenan masuk dalam wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 718 dan terletak di sisi Timur Pulau Kei Besar, untuk menuju ke sana tim melakukan perjalanan darat menuju pelabuhan Raat di Pulau Kei Kecil dan dilanjutkan menyebrang Selat Nerong dengan Speedboat. Sampai di Kei Besar Tim Bimtek melanjutkan perjalanan darat menggunakan mobil menuju Desa Ohoirenan. (14/9)

Desa Ohoirenan memiliki 4 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan jumlah Nelayan lebih kurang 50 Orang. Nelayan di Desa ini merupakan nelayan pancing yang menggunakan rumpon beratraktor pelepah daun kelapa dan di tenggelamkan di kedalaman 3-4 meter dari permukaan laut. Pemasangan rumpon ini dilakukan nelayan Renan di sekitar sisi Timur Pulau dengan kedalam air 200 meter lebih. "Desa kami memiliki puluhan rumpon yang dibangun secara mandiri maupun kelompok, cuma saat ini rumah rumpon kita tarik ke pantai karena angin timur yang kencang serta ombak yang tinggi" ujar Pailus, Kepala Desa Ohairenan. Selain itu Pailus juga menjelaskan bahwa nelayan di desa Ohoirenan lebih banyak menangkap Ikan Pelagis Kecil seperti Tongkol, Layang dan beberapa jenis ikan lainya.

Setelah mendapatkan penjelasan kepala Desa, Tim kemudian melanjutkan ke lapangan melihat aktifitas Nelayan serta bahan bahan pembuatan rumpon di desa ini. Dari beberapa Nelayan yang didatangi, mereka mengaku senang atas informasi yang disampaikan bahwa akan dilakasanakan Bimtek Rumpon Hidup Pelagis di wilayah mereka.

Identifikasi di Desa Ohoirenan, sebagai calon lokasi Bimtek Rumpon Hidup Pelagis bersama petugas Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara.(14/9)

Pasca melihat dan mengidentifikasi calon lokasi di Desa Ohoirenan, Tim kemudian melanjutkan kegiatan ini ke Desa Letvuan Pulau Kei Kecil. Disana tim melakukan survei rumput laut yang nantinya akan digunakan sebagai atraktor Rumpon Hidup Pelagis (15/9).

Rumput laut merupakan bahan alami yang sangat cocok diterapkan sebagai Atraktor, sebagai Atraktor rumput laut dapat memikat ikan-ikan kecil dan palagis kecil untuk datang dan bermain disekitar Rumpon Hidup. Selain itu rumput laut juga dapat dipanen sebagai penghasilan tambahan bagi nelayan kedepannya. Rumput laut di desa ini dikembangkan secara budidaya oleh beberapa warga desa sekitar dengan memperoleh bibit dari Ambon. Dengan adanya project ini masyarakat budidaya pun dapat merasakan rantai manfaat dari Rumpon Hidup Pelagis.

Sumber daya rumput laut di Desa Yatfav pulau Kei Kecil yang akan digunakan sebagai bahan Atraktor Rumpon Hidup Pelagis (16/9))

Pada hari ketiga Tim melaksanakan kegiatan Identifikasi Bimtek, (16/9) Tim melanjutkan survei terhadap ketersediaan bahan baku pembuatan rumpon hidup di sekitar wilayah Langgur hingga Kota Tual. Ini dimaksudkan supaya Tim dapat mengestimasi biaya dan rencana pada saat pelaksanaan Bimtek pada bulan Oktober tahun ini.

Bahan baku yang diperlukan oleh tim antara lain, bambu, kayu, tali dan beberapa peralatan lain harus dipastikan tersedia dan terpesan, mengingat keterbatasan ketersediaan barang di Pulau Kei Kecil. Sehingga diperlukan upaya oleh tim untuk mendatangi satu persatu toko penyedia bahan di Langgur maupun Tual. Dari beberapa penelusuran tim akhirnya memutuskan untuk membawa beberapa bahan yang tidak tersedia dari Kota Semarang, sehingga pelaksanaan Bimtek Nantinya akan berlangsung sesuai target.

Dari beberapa  hari Tim melaksanakan Identifikasi di wilayah Maluku Tenggara, Tim melaksanakan diskusi bersama petugas Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara untuk mengevaluasi hasil dari kegiatan identifikasi ini. Dengan beberapa pertimbangan dan masukan oleh seluruh tim, "Kami memutuskan Bimtek Rumpon Hidup Palagis dapat dilaksanakan di Desa Ohoirenan Pulau Kei Besar" ujar Tri Wahyu Wibowo, selaku ketua Tim  pelaksana Identifikasi Bimtek Rumpon Hidup di Maluku Tenggara , seraya menutup diskusi.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments