728 x 90

GEF-6 : KKP MENDUKUNG PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DAERAH DAN MASYARAKAT KABUPATEN MALUKU TENGGARA MELALUI PELATIHAN MENYELAM

LANGGUR, 30 November 2022. Bagi daerah seperti Kabupaten Maluku Tenggara yang dikaruniai wilayah laut yang begitu luas, kaya akan potensi sumberdaya, dan dengan pemandangan bawah laut yang sangat indah, sepatutnya laut merupakan pekarangan rumah sendiri yang harus disyukuri dan dinikmati. Mencermati potensi pengembangan sumberdaya laut di Kabupaten Maluku Tenggara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berinisiatif meningkatkan kapasitas aparatur daerah dan masyarakat Maluku Tenggara melalui pelatihan menyelam. Kegiatan yang difasilitasi melalui pendanaan hiba GEF-6 CFI Indonesia dilaksanakan di Kabupaten Maluku Tenggara.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, dalam hal ini melalui Kepala Dinas Perikanannya, Ir. Nicodemus Ubro, MSi menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah sangat berterimakasih kepada GEF-6 dan Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan (Dit. PSDI), Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP, yang telah mendukung pelaksanaan Pelatihan Selam ini, karena ini adalah satu kerampilan yang harus dimiliki oleh para Aparatur Pemerintah Daerah, dan juga Masyarakat, untuk dapat menjaga kelestarian ekosistem bawah laut, sekaligus menciptakan peluang pengembangan wisata selam.

Melalui Pelatihan Selam yang berlangsung selama 10 hari, dari Hari Rabu Tanggal 30 November 2022 hingga Jumat 9 Desember 2022, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara akan memiliki tambahan penyelam dengan beragam sertifikasi kemampuan. Karena yang dilatih selama 10 hari ini, tidak hanya sejumlah 10 orang penyelam untuk Tingkat Open Water saja, namun juga 5 orang penyelam tingkat Advance dan 2 orang penyelam tingkat Master.

Kegiatan pelatihan selam bagi aparatur pemerintah daerah dari Dinas Perikanan, BASARNAS dan masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara 

Peserta pelatihan pun bervariasi, tidak hanya terdiri dari sejumlah Aparatur Pemerintah Daerah dari Dinas Perikanan dan BASARNAS, namun beberapa anak muda yang merupakan perwakilan dari masyarakat di Desa Ohoirenan.

Perlibatan masyarakat dalam Pelatihan Selam ini memang merupakan bagian dari upaya GEF-6 untuk menjaga kelestarian ekosistem bawah laut, dengan menciptakan para champion tingkat Desa, yang mampu memahami manfaat pengetahuan dasar-dasar teknik menyelam, yang akan memiliki keinginan untuk mengenali ekosistem laut disekitar Desanya, hingga mendorong pelestarian budaya Sasi Laut yang berlaku di Desanya.

Sasi adalah Larangan, dalam waktu yang ditentukan untuk mengambil beragam hasil dari laut yang dijaga karena jumlahnya yang terbatas. Desa-desa pesisir di Kabupaten Maluku Tenggara, pada umumnya memiliki aturan Sasi masing-masing, namun kelengkapan pencatatan data biotanya masih sangat terbatas. Keterampilan menyelam ini, pada tentunya akan sangat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi, menghitung keragaman dan ketersediaan biota, terutama pada kedalaman yang berbahaya untuk dijangkau dengan selam bebas (free dive).

Pelatihan Selam ini mendatangkan Seorang Instruktur yang sangat berpengalaman dan bersertifikat SSI Master Instructor Evav Blue Devil Dive School, yaitu Anton Wijonarno. Dalam memberikan pelatihan Anton didampingi oleh sejumlah 4 orang Asisten Instruktur, yaitu Andreas Ohoiulun, Ongki Mufti Ingatubun, Muhamad Ikbal Renur, dan Rendra Kurniawan.

Tim instruktur pelatihan selam : Andreas Ohoiulun, Ongki Mufti Ingatubun, Anton Wijonarno, Rendra Kurniawan dan Muhamad Ikbal Renur (berurutan dari kanan ke kiri)

Dalam pelaksanaan pelatihan selam ini, GEF6 juga memiliki satu misi yang tidak kalah penting, yaitu merintis lahirnya Klub Selam di Kabupaten Maluku Tenggara. Klub Selam ini akan menjadi binaan GEF-6, didukung oleh Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, dan beranggotakan masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara yang memiliki kepedulian untuk menjaga ekosistem bawah laut.

Klub Selam yang kemudian dinamakan EVAV Blue Devil Diving Club, ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem bawah laut, menyebarkan pemahaman akan bahaya penyakit-penyakit akibat menyelam, hingga mendorong masyarakat Maluku Tenggara untuk semakin jatuh cinta kepada lautnya sendiri.

Teknik menyelam yang baik merupakan salah satu keterampilan dasar yang sayangnya tidak banyak dimiliki oleh masyarakat yang justru tinggal di wilayah pesisir.

Selama ini masyarakat nelayan banyak yang sudah memiliki keterampilan menyelam hingga kedalaman yang cukup jauh, namun tanpa dibekali pemahaman akan bahaya menyelam bebas, seperti adanya perbedaan tekanan atau pentingnya turun ke dasar atau naik ke permukaan secara perlahan, hingga kemudian mengalami berbagai kelumpuhan akibat tingginya konsentrasi nitrogen dalam darah.

Masyarakat pesisir juga banyak yang tidak mengetahui seperti apa keindahan bawah laut, yang sebenarnya ada didepan rumah mereka. Atau dampak sampah, jaring yang putus, atau bom ikan terhadap harta karun bawah laut milik mereka sendiri ini.

Sehingga GEF6 berharap, dengan adanya para penyelam-penyelam bersertifikat yang tergabung dalam EVAV Blue Devil Diving Club, maka akan ada mitra yang dapat mengedukasi secara luas akan pentingnya menjaga keindahan ekosistem bawah laut mereka.

Salah satu peserta, Agus Salim, merasa sangat bersyukur dapat menjadi salah satu peserta dalam kegiatan pelatihan selam. Kegiatan ini dirasanya sangat bermanfaat dan sangat menyenangkan apalagi cara mengajar para instruktur sangat jelas serta mudah dipahami dan dipraktikkan.

“Kedepannya saya berharap ada follow up dari kegiatan ini yang bisa melibatkan para peserta pelatihan, agar nantinya skill/knowledge yang telah didapatkan bisa berkembang dan bermanfaat untuk dunia Perikanan terutama di Kabupaten Maluku Tenggara” tutut Agus.

 

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments