cfi-indonesia.id. – Sebanyak 19 perempuan nelayan dan perwakilan Dinas Perikanan dari Kabupaten Biak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan Kota Ambon telah berhasil mengikuti kegiatan Penguatan dan Penerapan Community Based Ecosystem Approach To Fisheries Management (CB EAFM) Bagi Wanita Nelayan yang berlangsung dari 4 hingga 6 Nopember 2024 di Hotel The City Ambon.
Dalam acara pembukaan turut hadir Siti Hamdiyah perwakilan BHKLN KKP, Adipati Rahmat Project Manager GEF-6, J. Abrahamsz Ketua LC EAFM Universitas Pattimura, Heike Lingertat Lead Specialist WWF GEF Agency dan Adrianne Mc Keehan selaku Safeguard Specialist WWF GEF Agency.
Kegiatan yang dihadiri oleh para champion CFI Indonesia dan perwakilan Dinas Perikanan Perikanan 7 Kabupaten/Kota dari Provinsi Papua, Papua Barat dan Maluku tersebut dibuka langsung oleh Siti Hamdiyah. Dalam arahannya, Hamdiyah menyampaikan pentingnya memperkuat pengarusutamaan gender dan melibatkan kaum perempuan dalam implementasi EAFM. “Kegiatan Bimtek Community Base EAFM ini sudah sesuai dengan tujuan proyek CFI Indonesia, selain membantu perekonomian rumah tangganya melalui usaha diversifikasi olahan hasil ikan dan batik ecoprint, juga melibatkan kaum perempuan mengetahui EAFM” tutur Hamdiyah.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perempuan nelayan dalam mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan dan berbasis gender. Kegiatan ini menghadirkan berbagai materi penting terkait dengan pengelolaan perikanan berkelanjutan, dengan fokus pada pemberdayaan perempuan nelayan dalam mengelola usaha perikanan berbasis ekosistem. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi prinsip-prinsip Pengelolaan Berbasis Gender; EAFM berbasis gender perikanan berkelanjutan; manajemen usaha, pemasaran, dan pengembangan produk; growth mindset dan ketahanan mental perempuan/istri nelayan dalam mendukung pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem.
Proses Pembelajaran pada Kegiatan Penguatan dan Penerapan Community Based Ecosystem Approach To Fisheries Management (CB EAFM) Bagi Wanita Nelayan yang berlangsung dari 4 hingga 6 Nopember 2024 di Hotel The City Ambon.
Peserta ikut praktek lapang dan kunjungan ke lokasi. Lalu melakukan fgd (focus group discussion) mengenai identifikasi isu-isu strategis pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis gender dan rencana perbaikan pengelolaan perikanan. Peserta dilatih presentasi dan diskusi hasil rumusan rencana perbaikan pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis gender. Juga penentuan harga jual produk, serta refleksi akhir pembelajaran.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas perempuan nelayan dalam memahami dan menerapkan pendekatan EAFM berbasis gender. Memberikan pengetahuan tentang manajemen usaha, pemasaran, dan pengembangan produk kepada perempuan nelayan. Juga membangun konektivitas dan jaringan antar perempuan nelayan sebagai “champions” berkelanjutan. dalam pengelolaan perikanan.
Dalam upaya menjawab kebutuhan kegiatan ini maka dihadirkan sejumlah narasumber dengan kompetensi dan pengalaman dalam bidang EAFM maupun community empowerment. Narasumber dalam kegiatan ini merupakan para pakar dari LC EAFM Universitas Pattimura yaitu: Dr. J. Abrahamsz, S.Pi., M.Si.; Dr. Th. P. Th. Rampisela, S.Psi., M.Ed.; Frederik W. Ayal, S.Pi., M.Si.; dan M. M. Makailipessy, S.Pi., M.Si.
Target dari kegiatan terlaksana selama tiga hari tersebut, peserta akan semakin memahami mengenai EAFM dalam konteks pengembangan komunitas berbasis perempuan nelayan. Peserta juga semakin memahami berbagai strategi manajemen usaha dan mampu mengaplikasikannya dalam praktik. Selain itu, kegiatan ini berhasil membangun konektivitas antara perempuan nelayan dari berbagai lokasi proyek GEF 6, memperkuat jaringan yang akan terus berkembang dalam mendukung pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis gender.
Abrahamsz berharap Ke depannya, jaringan yang terbentuk selama kegiatan ini akan terus difungsikan sebagai media diskusi dan wadah kolaborasi untuk mengatasi berbagai persoalan dalam pengembangan usaha kelompok nelayan perempuan. “Diharapkan konektivitas ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan dan daya saing perempuan nelayan di wilayah pesisir Indonesia” ungkap Abrahamsz .
Program ini merupakan bagian dari proyek GEF (Global Environment Facility) CFI Indonesia “The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718)”, yang bertujuan untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis gender. Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP melalui Pendanaan Hibah CFI Indonesia GEF 6 bersama Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta dan diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam pengembangan perikanan berkelanjutan berbasis gender di Indonesia.
0 COMMENTS