cfi-indonesia.id. Kedua kalinya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Dinas Perikanan Kabupaten Teluk Wondama gelar pendampingan kelompok sasi dan survey sumberdaya di walayahnya. Kali ini survey sumberdaya perikanan sasi Distrik Windesi. Kegiatan ini difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia.
Kabupaten Teluk Wondama telah dicanangkan sebagai kabupaten Konservasi dimana diketahui dalam penerapan MPA sebagai Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebagai kawasan Konservasi laut yang 80 % areal tersebut melingkupi wilayah perairan Kabupaten Teluk Wondama. Dalam penerapan MPA tersebut dirasa belum efektif sehingga masyarakat merasa perlu menerapkan kearifan lokal yang bisa mengefektifkan performa MPA melalui pelaksanaan Sasi di wilayah Pesisir zona pemanfaatan Tradisional.
Hal tersebut diatas didasarkan oleh keanekaragaman hayati laut dan sumber daya alam yang cukup tinggi serta budaya dan sikap ramah tamah masyarakat kampung Windesi dan wamesa Tengah distrik windesi. Kearifan Lokal sasi sudah di kenal oleh Masyarakat Adat windesi sejak lama yang biasa di istilahkan dengan kata “Sawora”.
Rencana tutup sasi di distrik windesi merupakan inisiatif dipelopori oleh Karang Taruna. awal rencana dari kesadaran pemuda melihat dampak penerapan sasi di Kampung Menarbu binaan GEF 6 CFI Indonesia sehingga tumbuh kesadaran bahwa Penerapan Perlindungan Kawasan Perairan dapat menghasilkan dampak positif baik bagi keanekaragaman hayati spesies perairan maupun dampak ekonomi yang bisa didapatkan saat periode buka sasi.
Sebagi Upaya perlindungan Kawasan perairan tersebut maka hal ini mulai di jadikan isu strategis dalam pembahasan di kampung yang didukung oleh pihak Gereja melalui siding Jemaat dan di lanjutkan pada forum diskusi perencanaan Pembangunan kampung hingga Tingkat distrik.
Kegiatan Pendampingan Kelompok Survey Sumberdaya Perikanan pada Areal Sasi Wamesa Tengah Distrik Windesi (13-15/8/2024)
Guna menyikapi maksud baik dari pemuda maka GEF 6 CFI Indonesia mengawali Tindakan melalui assessment dan menghadirkan tim pengelola sasi kampung menarbu guna sharing knowledge terkait manajemen sasi yang selama ini di terapkan di Kawasan perairan Kampung Menarbu. Hal ini kemudian disikapi Pemerintah dalam hal ini Dinas Perikanan kabupaten Teluk Wondama melalui pendampingan sasi dan juga melakukan super visi pada saat penyusunal AWP Gef 6 CFI Indonesia tahun 2023 yang menghasilkan Kegiatan Survey Sumberdaya Perikanan Sasi di Kampung Windesi dan Wamesa Tengah.
Kegiatan Pendampingan Kelompok Survey Sumberdaya Perikanan pada Areal Sasi Wamesa Tengah Distrik Windesi ini bertujuan untuk melakukan penilaian performa perikanan sasi dengan menggunakan tools EAFM, sekaligus sebagai implementasi langsung GEF-6 the CFI Indonesia Child Project: The Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia for component A, B, and D.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 13 – 15 Agustus 2024 yang bertempat pada Halaman kantor kampung (Pemetaan Patisipati) dan Lokasi Perairan depan kampung (Survey Sumberdaya).
Pemberian materi dilaksanakan pada hari pertama tanggal 13 Agustus 2024 selama 2 jam dan dilanjutkan dengan diskusi terkait rencana awal survey dan penggalian informasi dari Masyarakat. Kemudian di lanjutkan dengan penyerahan seminar kit berupa baju kaos kegiatan dan alat tulis kegiatan.
Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 3 hari dengan di 6 titik pengambilan data survey di lokasi Perairan depan kampung Windesi (13-15/8/2024)
Kegiatan survey dilaksanakan setelah pemberian materi mulai dari penjelasan teknis survey, diskusi serta pemetaan partisipatif. Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 3 hari dengan perencanaan 6 titik pengambilan data survey. Setiap harinya dilakukan pengambilan data ikan, karang dan megabhentos melalui penyelaman pada dua titik selam.
Hasil yang didapatkan dari kegiatan survey sumberdaya perikanan sasi Kampung Windesi dan Wamesa Tengah diantarannya : 1. tersedianya data keanekaragaman sumberdaya ikan, Terumbu Karang, dan mega bentos yang ada pada areal sasi; 2. terlaksananya monitoring sumber daya perikanan secara periodik oleh kelompok pengawas sumber daya; 3. melatih Anggota Tim Pengawas sumber daya tentang penggunaan tools EAFM manfaat monitoring serta kegunaan data yang dikumpulkan; dan 4. tersedianya laporan performa perikanan sasi di Kabupaten Teluk Wondama(masih dalam penulisan paper
0 COMMENTS