cfi-indonesia.id. Ambon, 12–14 Agustus 2025 — Politeknik Ahli Usaha Perikanan menyelenggarakan Forum Bisnis UMKM Provinsi Maluku dengan tema “Bimbingan Teknis dan Temu Bisnis bagi Pelaku UMKM Perikanan di Provinsi Maluku”. Kegiatan ini menjadi langkah strategis Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia bersama KKP, untuk membantu UMKM binaan terhubung dengan jalur pemasaran, meningkatkan standar kualitas produk dengan kompetitor, serta menjamin perlindungan UMKM lokal dalam persaingan di pasar modern. Dengan mempertemukan pelaku UMKM dari Kota Ambon, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, hingga Kaimana (Papua), dengan unsur perguruan tinggi, lembaga perbankan (Bank Malukumalut, BRI), serta Alfamart, Indogrosir, Indomaret, dan Hypermart MCM sebagai perwakilan ritel modern.
Peserta kegiatan Temu Bisnis yang di fasilitasi CFI Indonesia UMKM dari Kota Ambon, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, hingga Kaimana (Papua), dengan unsur perguruan tinggi, lembaga perbankan (Bank Malukumalut, BRI), serta Alfamart, Indogrosir, Indomaret, dan Hypermart MCM sebagai perwakilan ritel modern di Kota Ambon (12–14/08/2025)
Forum ini merupakan bagian dari program CFI Indonesia untuk memfasilitasi Pelaku Usaha Perikanan Skala Kecil dalam Penanganan, Pendistribusian, dan Pemasaran Produk Perikanan dalam Rangka Blue Economy di Provinsi Maluku. Dengan dukungan hibah dari GEF-6 CFI Indonesia yang disalurkan melalui WWF US GEF Agency, kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi global dan lokal dalam membangun ekosistem perikanan berkelanjutan sekaligus memperkuat daya saing produk UMKM.
Selaku ketua Panitia, Prof Maman Hermawan, menyampaikan bahwa forum ini telah mempertemukan pelaku UMKM dari Kota Ambon, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, hingga Kaimana (Papua), dengan unsur perguruan tinggi, lembaga perbankan (Bank Malukumalut, BRI), serta Alfamart, Indogrosir, Indomaret, dan Hypermart MCM sebagai perwakilan ritel modern.
Kegiatan Temu Bisnis yang di fasilitasi CFI Indonesia di Hadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku, Politeknik Ahli Usaha Perikanan, WWF GEF Agency serta PMU CFI Indoensia GEF 6.
Materi utama forum meliputi strategi peningkatan kualitas produk dan kemasan, kurasi produk, pemenuhan standar keamanan pangan dan halal, serta mekanisme pemasaran produk UMKM ke jaringan ritel modern. Melalui forum ini, UMKM Maluku diharapkan memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai peluang distribusi ke pasar modern sekaligus membangun jejaring bisnis yang memperkuat daya saing di tingkat regional maupun nasional. Dukungan hibah internasional dari GEF-6 CFI Indonesia melalui WWF US GEF Agency juga menjamin keberlanjutan program, mulai dari edukasi Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Distribusi Ikan yang Baik (CDIB) hingga implementasi kurasi produk agar siap dipasarkan di ritel modern.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku, Dr. Ahmad Jais Ely, menekankan bahwa forum ini menjadi pintu masuk bagi terjalinnya kemitraan yang lebih luas. Sehingga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan 30 ritel modern di Kota Ambon, akan memberikan alokasi sebesar 30% ruang khusus bagi produk UMKM lokal untuk dipasarkan langsung pada gerai ritel modern yang dikerjasamakan.
CFI Indonesia memfasilitasi Penandatangan PKS antara Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan 30 ritel modern di Kota Ambon, akan memberikan alokasi sebesar 30% ruang khusus bagi produk UMKM lokal
Dr. Adipati Rahmat, selaku Project Manager CFI Indonesia, menyampaikan bahwa PKS ini akan menjamin bahwa produk UMKM lokal (termasuk juga binaan CFI Indonesia) akan memiliki akses pasar yang sama, serta menciptakan tantangan untuk membenahi kualitas produk, dan dengan memanfaatkan keunggulan lokalitas, kedekatan bahan baku, dan sentimen lokal, dapat semakin bersaing dengan produk dari luar Maluku.
Ke depan, langkah ini akan diperluas agar UMKM Maluku dapat hadir secara berkelanjutan di pasar modern dan dalam jangka panjang menembus pasar internasional. Untuk menjaga keberlanjutan program ini, maka kepala Dinas Perindag Provinsi Maluku akan melibatkan dinas perindag Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku untuk melakukan pembinaan dan memonitor pelaksanaan kedepan.
Dengan kolaborasi ini, Maluku mengirimkan pesan kuat bahwa produk perikanan dan UMKM lokal siap bersaing dengan kualitas terjamin, rantai pasok yang efisien, dan dukungan pasar yang semakin luas. Program ini menjadi fondasi penting bagi kemandirian ekonomi berbasis laut sekaligus contoh nyata penerapan blue economy di kawasan timur Indonesia.
0 COMMENTS