728 x 90

CFI INDONESIA MENGHADIRI GLOBAL PARTNERSHIP CONSULTATION DI ROMA

cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui  GEF 6 CFI Indonesia menghadiri undangan FAO dalam rangka kegiatan Coastal Fisheries Initiative (CFI) Global Partnership Consultation (GPC) pada tanggal 23 hingga 26 Juli 2024 di Kantor FAO, Roma, Italia.

Kegiatan CFI - GPC merupakan pertemuan rutin untuk membahas pelaksanaan proyek GEF 6 termasuk didalamnya pertukaran informasi dan praktek pengelolaan perikanan pantai terbaik di 5 negara penerima GEF 6 yaitu Indonesia, Peru, Equador, Senegal, Pantai Gading dan Cabo Verde;

Indonesia adalah salah satu penerima dana hibah GEF – 6 untuk periode waktu 2019 sampai dengan 2026. Hibah ini ditujukan untuk mendukung perbaikan pengelolaan perikanan di wilayah WPP 715, 717 dan 718, serta program prioritas KKP.

Tim KKP bersama GEF 6 CFI Indonesia menghadiri undangan FAO dalam rangka kegiatan CFI - GPC pada tanggal 23 hingga 26 Juli 2024 di Kantor FAO, Roma, Italia.

Pertemuan ini selain dihadiri oleh 6 (enam) Negara CFI, juga dihadiri oleh Global Environment Facilities, FAO, Bank Dunia, WWF, NGO/Pengelola Project terkait seperti: EAF Nansen, SSF Project, and Green Cities. Delegasi Indonesia terdiri dari 7 orang, yaitu Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Inspektur II Inspektorat Jenderal, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan DJPT selaku National Project Coordinator CFI Indonesia, dan jajaran pengelola GEF 6 Indonesia.

Pertemuan tersebut dimanfaatkan oleh tim Indonesia memaparkan kebijakan blue economy terutama kebijakan penangkapan ikan terukur. FAO mengapresiasi kebijakan transformasi tata kelola perikanan yang sedang dilakukan Indonesia saat ini

Selain itu, FAO juga mengapresiasi kemajuan project GEF-6 Indonesia terutama dalam pengelolaan perikanan bersama (co-Management) dalam bentuk Sasi di Kabupaten Maluku Tenggara dan Teluk Wondama dan kegiatan pemberdayaan wanita nelayan yang telah menghasilkan produk eco-print dan makanan olahan hasil Sasi. Kedua kegiatan dimaksud dinilai sebagai best practice yang bisa diterapkan di negara lain.

Indonesia mendapatkan peluang pendanaan keberlanjutan project GEF dalam kurun waktu 2027-2032 dengan berfokus pada kegiatan yang mendukung Prioritas KKP/Blue Economy yang difokuskan pada pengelolaan Spesies terpilih: ikan pelagis kecil, ikan pelagis besar, ikan demersal, ikan karang, udang penaeid, lobster, kepiting, rajungan, dan cumi-cumi pada Zona atau WPP tertentu.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments