728 x 90

CFI INDONESIA : MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KAWASAN KONSERVASI JEEN WOMOM MELALUI KOLABORASI PEMERINTAH DAN KOMUNITAS LOKAL  

cfi-indonesia.id. Tambrauw, Papua Barat Daya — Langkah strategis untuk memperkuat tata kelola kawasan konservasi sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir mulai digerakkan di Kampung kampung di Kawasan konservasi Taman Perairan Jeen Womom, Kabupaten Tambrauw. Pada 27 September 2025, Dinas Peternakan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Provinsi Papua Barat Daya bersama tim dari GEF 6 CFI Indonesia mengadakan kunjungan lapangan yang menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, termasuk jadwal sosialisasi peraturan gubernur dan peluncuran program pemberdayaan ekonomi lokal.

Persiapan Tim Survey Efektivitas Kawasan Konservasi Taman Perairan Jeen Womon, Kabupaten Tambrauw didampingi PMU GEF 6 CFI Indonesia (27/09/2025)

Jeen Womom: Kawasan Konservasi Strategis yang Perlu Kepastian Hukum

Kawasan Taman Pesisir Jeen Womom, yang kaya akan keanekaragaman hayati laut dan menjadi tumpuan hidup masyarakat pesisir, kini resmi berada dalam kewenangan Provinsi Papua Barat Daya. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 28 Tahun 2023, yang menjadi dasar hukum pengelolaan kawasan konservasi tersebut.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan DP2KP PBD, Samuel Kondjol, S.IK., M.Pi., menekankan bahwa sosialisasi Pergub akan dilakukan pada minggu kedua Oktober 2025 di balai Kampung Reyse. Sosialisasi ini bertujuan untuk: (i) menyusun dan mengisi kelembagaan pengelola kawasan konservasi;  (ii) menegaskan status kawasan sebagai bagian wilayah Papua Barat Daya,; dan  (iii) membuka ruang aspirasi masyarakat, khususnya Kepala Kampung dan pemangku hak ulayat, untuk memberikan masukan demi keberlanjutan kawasan.

Kegiatan ini menjadi penting mengingat sebelumnya, kawasan Jeen Womom masih terdaftar di bawah SK Menteri Kelautan dan Perikanan No. 53/KEPMEN-KP/2017 untuk Provinsi Papua Barat, sebelum pemekaran wilayah.

GEF 6 CFI Indonesia Hadir untuk Perkuat Ekonomi Masyarakat

Tak hanya fokus pada konservasi, kegiatan ini juga membawa angin segar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perwakilan GEF 6 CFI Indonesia, Muhammad Firmansyah, S.Pd., menyampaikan komitmennya untuk mendukung diversifikasi sumber penghasilan masyarakat, terutama di masa tidak melaut.

Diskusi bersama Masyarakat Kampung Reyse berada di Kawasan Konservasi Taman Perairan Jeen Womon (27/09/2025)

Beberapa program konkret yang ditawarkan GEF 6 antara lain: Pelatihan Diversifikasi Produk: Masyarakat akan mendapatkan pelatihan mengolah hasil laut dan hasil bumi menjadi produk bernilai tambah. Kampung Reyse telah menunjukkan potensi besar dengan produksi keripik pisang, kerupuk cakalang, dan pentolan ikan tenggiri, meski masih terkendala pada aspek pengemasan dan pemasaran; Pendampingan Perizinan dan Akses Pasar: Tim GEF 6 siap membantu proses pengurusan sertifikasi halal dan izin edar (BPOM), serta menghubungkan produk lokal ke jaringan pasar yang lebih luas; Pelatihan Teknis Nelayan: Termasuk pelatihan memperbaiki alat tangkap, membuat jaring, hingga perawatan mesin perahu untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan saat melaut.

Seluruh kegiatan ini didanai penuh oleh program GEF 6, yang akan berakhir pada 2026. Namun, ada harapan besar agar program ini bisa berlanjut ke fase berikutnya, yaitu GEF 9.

Dukungan dan Aspirasi dari Masyarakat Kampung Reyse

Kepala Kampung Reyse, Demianus Yesnat, memberikan sambutan hangat atas kunjungan ini. Ia mengungkapkan bahwa selama ini masyarakat memiliki potensi sumber daya alam yang besar, namun belum dibarengi dengan kemampuan pengelolaan dan akses ke pasar. Dengan hadirnya program GEF 6 dan dukungan DP2KP, ia berharap masyarakat bisa memperoleh keterampilan baru, membuka lapangan kerja, dan memperbaiki taraf hidup.

Foto bersama Masyarakat Kampung Reyse berada di Kawasan Konservasi Taman Perairan Jeen Womon (27/09/2025)

Demianus juga menitipkan harapan khusus: agar anak-anak muda Kampung Reyse yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi di bidang perikanan dan pariwisata bisa diberikan peluang kerja di instansi pemerintah maupun lembaga pengelola konservasi.

Survey Lapangan: Persiapan Sosialisasi dan Dialog dengan Masyarakat

Sebagai bagian dari kunjungan, tim DP2KP dan GEF 6 juga melakukan survei lapangan di Distrik Tobouw. Kegiatan ini bertujuan: (i) mengidentifikasi lokasi strategis untuk sosialisasi Pergub.; (ii) melakukan dialog langsung dengan Kepala Kampung dan masyarakat; (iii) menyampaikan informasi mengenai perubahan kewenangan kawasan akibat pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Papua Barat Daya

Dukungan Masyarakat Kampung Reyse kepada Tim Survey Efektivitas Kawasan Konservasi Taman Perairan Jeen Womon (27/09/2025)

Hasil survei menunjukkan sambutan yang sangat positif. Masyarakat mengaku senang dan merasa lebih jelas mengenai status kawasan mereka. Bahkan, Kepala Kampung dan pemangku adat menyatakan dukungan penuh terhadap rencana sosialisasi yang dijadwalkan pada minggu kedua Oktober 2025.

Langkah Lanjut: Penguatan SDM dan Kejelasan Tata Kelola

Beberapa usulan penting dari masyarakat yang menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti antara lain: Segera membentuk SUOP (Satuan Unit Organisasi Pengelola) untuk kawasan konservasi, dengan memperhatikan ketersediaan SDM dan dukungan anggaran;  Pelatihan keterampilan masyarakat untuk mendukung pengelolaan konservasi dan ekonomi lokal; Pelibatan generasi muda lokal yang telah lulus SMA atau sarjana dalam program pengelolaan konservasi; dan Inisiasi pendanaan berkelanjutan untuk mendukung pengelolaan kawasan jangka panjang.

Sinergi Awal untuk Masa Taman Perairan Jeen Womom

Pertemuan ini menjadi tonggak awal sinergi antara pemerintah, mitra pembangunan, dan masyarakat. Sosialisasi Pergub 28/2023 bukan sekadar pertemuan formal, melainkan upaya membangun fondasi tata kelola yang inklusif dan berkelanjutan. Di sisi lain, kehadiran GEF 6 sebagai motor pemberdayaan ekonomi membuktikan bahwa konservasi dan kesejahteraan dapat berjalan beriringan.

Dengan semangat kolaborasi ini, Kampung Reyse dan kampung kampung disekitar Taman Perairan Jeen Womom bersiap menata masa depannya—melindungi lautnya, mengembangkan hasil buminya, dan memajukan warganya.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments