728 x 90

GEF 6 CFI INDONESIA : TURUT DUKUNG LAHA MASUK 50 BESAR DESA WISATA TERBAIK AJANG ADWI 2024

cfi-indonesia.id.  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kunjungan serta penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku. Global Environmental Facility (GEF) - 6 Coastal Fisheries Initiative – Indonesia Child Project (CFI-ICP) bersama kelompok binaanya di Kota Ambon termasuk di Desa Laha turut berpartispasi pada kunjungan tersebut. (12/09/2024).

Provinsi Maluku berhasil meraih prestasi di kancah pariwisata nasional masuk 50 besar daftar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Sebanyak 6.016 peserta ADWI 2024, Kepulauan Maluku dengan dua desa wisatanya yakni Desa Wisata Letvuan Paradise Kabupaten Maluku Tenggara dan Desa Wisata Negeri Laha Kota Ambon masuk nominasi 50 besar.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini Mohamad Paham ditemani Direktur Tata Kelola Destinasi Florida Pardosi bersama dewan juri ADWI 2024 Vindek Tengker  dan Madeine Sophie mengunjungi Desa Laha Kota Ambon. Menurut Martini Negeri Laha masuk dalam nominasi 50 besar ADWI dari 6.016 desa se-Indonesia, tidak hanya memiliki pariwisata bawah laut saja yang menjadi daya tarik wisatawan. Desa Laha juga merupakan salah satu Desa (Negeri) adat dengan kekayaan  adat dan budaya.

Pada kunjungan sekaligus penilaian tersebut, Kemenparekraf menyerahkan plakat desa wisata Negeri Laha sebagai 50 desa wisata terbaik pada Anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) 2024.

GEF 6 CFI Indonesia bersama Kelompok Binaannya di Kota Ambon ikut berpartisipasi di kegiatan kunjungan dan penilain tersebut. Utamanya kelompok kelompok pengolahan hasil perikanan dan batik ecoprint  dari Desa Laha. Berbagai produk olahan ikan dan produk produk eco print turut dipamerkan seperti kain batik eco print,  syal/scarf, totebag dan lainnya.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Direktur Tata Kelola Destinasi bersama dewan juri ADWI 2024, Plt Walikota Ambon, Kepala Dinas Perikanan Kota, Kepala Dinas Pariwisata Kota, Basarnas, Pertamina, Kepala Angkasa Pura 1 Ambon bersama rombongan lainnya ikut mengunjungi booth Kelompok Bina GEF 6 CFI Indonesia.

Menurut informasi disampaikan ketua kelompok Batik Eco Print Mahina Negeri Laha Maliha, saat penyambutan rombongan, panitia mengalungkan syal eco print kepada Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf  serta memberikan totebag dan syal eco print kepada dewan juri.

Martini mengapresiasi produk ecoprint buatan Ibu Ibu Laha. Bahkan Ia turun membeli beberapa produk batik ecoprint dari kelompok batik ecoprint mahina tersebut. Pada kesempatan yang sama Ia berdiskusi dengan anggota kelompok dan menyarankan agar saatnya kelompok tersebut mengurus perijinan termasuk Nomor Induk Berusaha (NIB).

Sehari sebelumnya tim dewan juri ADWI 2024 Vindek Tengker dan Madeine Sophie Kemenparekraf melakukan penilaian di Desa Laha. Penilaian ADWI meliputi lima kriteria yaitu  potensi wisata, amenitas, digital, kelembagaan, sumber daya manusia, serta resiliensi. Salah satu yang disasar penilaian adalah kegiatan produksi batik eco print di rumah produksi, mulai dari cara pembuatan sampai hasil produk yang dipajang di Patung manekin.

Sintawati Salah satu anggota kelompok binaan GEF 6 CFI Indonesia mempresentasi produk batik eco print kepada Tim Juri ADWI 2024. Diawali dengan pengenalan apa itu ecoprtint, alasan kenapa harus memproduksinya, memperkanalkan bahan bahan alami pewarnaan dan motif daun,  proses produksi dengan dua tehnik ecoprint (steam dan pounding) serta shibori tehnik pewarnaan dengan cara diikat dan dicelup dalam larutan pewarna. Selanjutnya menunjukan hasil produk dari ketiga tehnik tersebut.

Kehadiran produk kelompok Batik Ecoprint Mahina Desa Laha  dengan berbagai produk mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak.  Pihak GM Angkasa Pura 1 Kota Ambon akan ikut memfasilitasi pemasaran produknya di Bandara Pattimura Ambon baik batik ecoprint maupun hasil olahan lainnya,  jika kelompok ini telah memiliki perijinan. Pada kesempatan yang sama GM Angkasa Pura turut membeli produk ecoprint dan rencana akan order produk totebag.  

Dukungan yang sama juga datang dari Kepala Dinas Perikanan Kota Ambon Feberien Maail, S.Pi., MT. Ia akan ikut  bantu mempromosikan batik ecoprint tersebut melalui sosial medianya, WhatsApp, facebook dan Tik Tok.

Sedangkan Dinas Pariwisata Kota Ambon telah order Totebag biru dengan jumlah yang cukup banyak untuk dipromosikan ke berbagai pihak.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, PMU GEF 6 CFI Indonesia bersama penyuluh Perikanan Desa Laha, Pemeritah Desa Laha dan Kelompok Batik Eco Print Mahina akan memfasilitasi pengurusan NIB, HAKI dan perluasan pasar. Menurut Adipati Rahmat Project Manager GEF 6 CFI Indonesia, proses ini segera dilakukan untuk memudahkan pemasaran lebih luas termasuk di retail modern dan market online.

Anggota kelompok perempuan Desa Laha merasakan manfaat kehadiran GEF 6 CFI Indonesia dengan program mata penharian alternatifnya termasuk batik eko print. “Makasih untuk GEF 6 CFI Indonesia, semoga ecoprint Negeri Laha tetap solid dalam kebersamaan, semua ini di awali dengan binaan dari GEF 6 untuk Desa Laha, Tawiri dan Batumerah, sukses untuk GEF 6 CFI Indonesia, jaya terus” ungkap Nursin Mewar salah satu peserta kelompok champion dari Desa Laha.

“Semoga cita cita mulia dari Project GEF 6 CFI Indonesia untuk meningkatkan income keluarga nelayan dan masyarakat pesisir bisa tercapai, Amin“ kata Sintawati anggota Kelompok Batik Ecoprint Mahina Desa Laha.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments