728 x 90

GEF-6 : KKP MELATIH MASYARAKAT SURVEY DAN MONITORING SUMBERDAYA PERIKANAN DI AREA SASI

cfi-indonesia.id. Upaya mendorong sasi sebagai salah satu indikator pengelolaan perikanan berbasisi ekosistem (EAFM) terus ditingkatkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kali ini melalui kerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Teluk Wondama, Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan (Dit. PSDI) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) gelar pelatihan dan pendampingan kelompok pengelola sasi dalam rangka survey sumberdaya perikanan di kawasan Sasi Kampung Menarbu.

Kegiatan yang difasilitasi lewat pendanaan hibah Global Environmental Facility (GEF)-6 Coastal Fisheries Initiative – Indonesia Child Project (CFI-ICP) di Indonesia Timur bertujuan untuk melakukan penilaian performa perikanan sasi dengan menggunakan tools EAFM. Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmas) sekaligus kelompok pengelola Sasi Kampung Menarbu dilibatkan secara langsung sebagai surveyor.  Sebelumnya mereka dilatih penggunaan tools EAFM, manfaat monitoring serta kegunaan data yang dikumpulkan. Kelompok Sasi ini diharap secara mandiri dapat menyajikan informasi data keanekaragaman sumberdaya ikan, terumbu karang, lamun dan mega bentos serta tutupan manggrove yang ada pada areal sasi, sekalgus menyajikan performa perikanan sasi di Kampung Menarbu.

Anggota Kelompok Pengelola Sasi sekaligus Pokmaswas Kampung Menarbu mengikuti pelatihan teknik survey dan monitoring sumberdaya ikan di area sasi perairan Kampung Menarbu  

Dinas Perikanan Kabupaten Teluk Wondama mencanangkan program pendampingan kelompok survey sumberdaya perikanan pada areal Sasi di Kampung Menarbu Kabupaten Teluk Wondama Papua barat sejak sasi diberlakukan pada tahun 2020.

Kegiatan survey dan monitoring ini dilakukan selama empat hari sejak tanggal 24-27 Mei 2023 di kawasan sasi Kampung Menarbu khususnya habitat terumbu karang serta survey sosial ekonomi nelayan. Kegiatan diawali dengan pemberian materi singkat oleh Adrian Jentowa dari Universitas Papua. Adrian memaparkan jenis data yang akan diambil dan teknis pengambilan data sumberdaya ikan bagi sembilan orang tim monitoring sasi kampung Menarbu. Kemudian melalui daring Feronika Manohas dari WWF Indonesia menyampakan teknis pengisian kuisioner dan pengambilan informasi terkait pengambil kebijakan pengelolaan perikanan sasi.

Pendampingan survey dan monitoring sumberdaya ikan di area sasi Kampung Menarbu  mendata ikan, terumbu karang, lamun dan mega bentos

Kegiatan survey dan monitoring sumberdaya ikan di Kampung Menarbu pernah dilakukan pada tahun 2019 dan 2020. Menurut Adrian tenaga ahli dari Program sains Untuk Konservasi LPPM UNIPA, hasil survey sasi tahun sebelumnya menunjukkan level karang hidup di Menarbu berada di level sedang dengan rata-rata persentase 49,55% karang hidup. Dari pendataan 2019 dan 2020 didata sebanyak 61 spesies ikan karang ekonomis penting dari 28 genus dan 17 famili dan diantaranya merupakan ikan indikator perairan yang sehat seperti Ikan Napoleon, ikan bomphead, hiu karang dan penyu sisik.

Dari pendataan mega bentos 2019 dan 2020 ditemukan 20 spesies mega benthos yang terbagi dalam 4 famili; holothuridae, tridacnidae, palinuridae, Trochidae dan 11 genus (Holothuria, Bohadschia, Pearsonothuria, Thelenota,Stichopus, Tridacna, Hippopus, Panuliru, Trochus dan Pinctada). Secara umum sumberdaya di perairan terumbu karang di wilayah sasi Menarbu tahun 2019 dan 2020 masih sehat dan masih baik untuk dihuni berbagai biota penting. Menurutnya kondisi perikanan saat ini juga cukup baik. Untuk hasil survey saat ini masih sementara dalam pengolahan data, sehingga belum bisa sajikan status kondisi perikanannya.

Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat kampung Menarbu. “Kami sendiri ikut melihat kondisi perikanan kami di lokasi survey dan hasilnya sangat banyak sekali secara kasat mata, ini sangat bagus, kami sangat mendukung kegiatan survey yang dilakukan oleh Dinas Perikanan, GEF 6 dan semua yang mendukung kami. Kedepan  kami akan lebih lebih fokus dan siap untuk menjaga wilayah sasi kami”, tutur Yohanes Ayamiseba, Ketua kelompok pengelola sasi Kampung Menarbu di sela sela kegiatan survey.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments