728 x 90

CFI INDONESIA : KIPRAH STRATEGIS INDONESIA DI FORUM GLOBAL LME ATHENA KE-24

"Diseminasi Hasil Implementasi Program GEF 6 CFI Indonesia Mendapat Respon Positif untuk direflikasi di Negara Lainnya"

 

cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadi Delegasi Republik Indonesia dalam forum internasional yaitu 24th Annual Large Marine Ecosystem (LME) and Coastal Partners Conference pada 14 -16 Mei 2025 di Athena, Yunani.

Delegasi Indonesia (KKP) menghadiri forum internasional 24th Annual Large Marine Ecosystem (LME) and Coastal Partners Conference di Athena, Yunani (14-6/5/2025)

LME-24 merupakan forum global bagi para pemangku kepentingan di bidang kelautan dan pesisir, termasuk pengelolaan kawasan lindung laut (MPA), perencanaan ruang laut (MSP), pengelolaan pesisir terpadu (ICM), dan adaptasi perubahan iklim. Forum ini menjadi wadah untuk saling berbagi pelajaran dan praktik terbaik dari proyek-proyek yang didukung oleh GEF, serta memperkuat mekanisme tata kelola laut regional melalui kolaborasi antara program LME, program Laut Regional, dan badan perikanan regional.

Delegasi Indonesia terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu Moh Abdi Suhufan, Tenaga Ahli Menteri KP Bidang Perlindungan Nelayan dan Awak Kapal Perikanan; Syahril Abd.Rauf, Direktur Pengelolaan PSDI (NPC); serta jajaran pengelola GEF 6 CFI Indonesia.

Dalam Forum yang juga dihadiri oleh FAO, UNDP, UNEP, FAO, WWF, NOAA dan IOC/UNESCO tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diberikan kehormatan menyampaikan sambutan pembukaan bersama perwakilan Barcelona Convention Secretariat, Yunani, GEF, UNEP, dan UNDP. Hal ini menunjukkan pengakuan internasional atas peran Indonesia dalam pengelolaan ekosistem laut secara berkelanjutan.

Indonesia juga menunjukkan posisi strategisnya melalui GEF 6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia, dengan mendapat apresiasi tinggi dari GEF Secretariat atas capaian seperti: Implementasi Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota dan Penetapan Kawasan Konservasi Baru (MPA) di Pulau Buru.

KKP mempresentasikan hasil capaian implementasi program CFI Indonesia pada forum forum internasional 24th Annual Large Marine Ecosystem (LME) and Coastal Partners Conference di Athena, Yunani (14-6/5/2025)

Delegasi Indonesia juga menampilkan Best Practice yang mendapat pengakuan internasional, seperti Sasi Management dan Sasi Label. Adapun beberapa apresiasi dalam implementasi Sasi, yakni Sasi Label dan Sasi Co-Management telah diakui oleh FAO dan mitra global sebagai model yang dapat direplikasi di negara lain dan telah membukukannya. Juga Implementasi Sasi Label di Desa Laha, Ambon, bahkan meraih penghargaan Juara 3 Anugerah Desa Wisata Nasional dari Kemenparekraf.  GEF OFP Indonesia juga mengapresiasi Sasi Co- Management sebagai upaya perluasan kawasan konservasi melalui Other Effective area-based Conservation Measures (OECM).

Sistem Bisnis Sasi Label didesain untuk membangun kampung nelayan yang mandiri, melalui penciptaan nilai tambah dari produk perikanan tangkap hulu ke hilir yang saling mendukung melalui  Pelatihan nelayan (SKN & CPIB). DIlanjutkan diversifikasi usaha bagi para istri nelayan mulai dari branding dan sertifikasi produk perikanan, pembentukan koperasi, membangun  kemitraan, hingga pemasaran produk olahan. Saat ini Produk olahan kelompok binaan GEF 6 CFI Indonesia bisa didapatkan di Outlet Baileo Deskranasda Kota Ambon di Bandara Pattimura. CFI Indonesia telah berhasil menciptakan model tersebut di Kampung Watkidat, Ohoidertawun, Aisandami, Menarbu, dan Kilitay, dan mereplikasikannya pada 5 Kampung lain (Waho, Laha, Samber Binyeri, Daeo Majiko, dan Cituis),

Sedangkan Sasi Co-Management merupakan upaya perluasan kawasan konservasi melalui pencadangan area Sasi masyarakat hukum adat yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati ke dalam Rencana Zonasi WP3K. Masyarakat hukum adat dan Pemda dilatih dan difasilitasi agar area sasi dapat ditetapkan sebagai cadangan Kawasan Konservasi melalui skema OECM, guna mendukung pencapaian program Blue Economy (perluasan Kawasan Konservasi), komitmen 30x30 dan SDG ke 14. Lokasi implementasi Sasi Co-Management yaitu Kampung Werka, Ohoirenan, Kilitay, dan Menarbu.

Delegasi Indonesia melalui KKP berhasil menjajaki potensi kerjasama pendanaan global dengan beberapa donor Internasional.

Dalam Forum tersebut, Indonesia juga kesempatan berkolaborasi dan menjajaki potensi pendanaan global melalui berbagai peluang strategis. FAO Headquarters, melalui Victoria Varga, Senior Fishery Specialist, menandatangani Concept Note tentang Sustainable Transboundary Management on Tuna Fisheries in FMA 713, 714, 715, 716, dan 717, senilai 20 Juta USD. Begitu juga  WWF GEF Agency melalui Allesandro Candeloro, International Water Specialist, sepakati rencana penandatanganan MoU Hibah berjudul Sustainable Small Scale Fisheries on Indonesia Quota Based Fisheries Zone 3 senilai 10 juta USD, di UNOC3. Disaat yang sama GEF Secretariat, melalui Ines Benabdallah, Environmental Specialist, membuka peluang pemasukan proposal Hibah GEF9 dan kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah IWC11 di 2027. Juga UNDP, melalui Khristine Gudczinski, Communications Specialist, membuka peluang Indonesia untuk mengajukan Call for Partnership di pertemuan UNOC3, Nice.  World Bank juga menawarkan yang sama melalui Fisseha Tessema, Senior Environmental Specialist, membuka peluang pemasukan proposal Hibah untuk mendukung perikanan skala kecil di wilayah pesisir.

Respon positif kolaborasi dan kerjasama dari berbagi mitra pendanaan global tidak terlepas dari capaian maksimal implementasi  program hibah GEF 6 CFI Indonesia The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, and D”. Program tersebut merupakan kerjasama antara WWF GEF Agency selaku pemberi Hibah dengan Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan (PSDI), Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), selaku executing agency yang berlangsung sejak 23 Desember 2019 hingga 31 Desember 2026.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments