Basic Safety Training (BST) adalah program pelatihan wajib yang harus ditempuh oleh setiap awak kapal/pelaut yang ingin bekerja di kapal. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar dalam keselamatan pelayaran dan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pelaut memahami tindakan keselamatan dasar yang harus dilakukan di atas kapal.
cfi-indonesia.id. Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dibawah pembinaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusianya gelar pelatihan Basic Safety Training (BST) kedua kalinya di Maluku. Pelatihan BST yang melibatkan peserta dari Kabupaten Seram Bagian Timur ini difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia “The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, And D”, merupakan kerjasama antara KKP dengan WWF US GEF Agency.
Kegiatan pelatihan Basic Safety Training (BST) jilid 2 melibatkan 55 peserta dari Kabupaten Seram Bagian Timur oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Kota Ambon, difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia. (5-16/08/2024)
Pelatihan BST merupakan program pelatihan dasar yang memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (HSE) kepada pekerja. Pelatihan ini berfokus pada aspek-aspek penting seperti program keselamatan dan kesehatan kerja, penilaian dan pengelolaan risiko, pencegahan dan pengendalian bahaya, pengawasan pekerjaan dengan izin kerja, analisis keselamatan kerja, penyelidikan kecelakaan, masuk ruang terbatas, respons darurat, komunikasi bahaya, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja, baik yang bekerja di darat maupun di laut serta membantu mengurangi risiko kecelakaan dan cedera dalam lingkungan kerja.
Pelatihan diselenggarakan oleh penyedia pelatihan yang terakreditasi oleh badan sertifikasi, yakni bertempat di kantor Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Kota Ambon. Kantor BP3 selama ini telah memiliki pelatih dan pengajar yang berpengalaman dan ahli dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta memiliki fasilitas pelatihan yang cukup lengkap untuk mendukung kegiatan pelatihan.
Praktek penanganan/pemadaman kebakaran melalui pelatihan Basic Safety Training (BST) jilid 2 oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Kota Ambon, difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia. (5-16/08/2024)
Pelatihan BST di mulai pada tanggal 5 Agustus, bertempat di aula atau ruang pertemuan kantor BP3 dan di buka oleh Abubakar, S.St.Pi, M.Si selaku kepala BP3 Ambon. Dalam sambutannya Abubakar menyampaikan agar pelatihan BST ini dapat meningkatkan kompetensi masyarakat atau peserta dalam bidang keselamatan dan kesehatan selama bekerja. Ia menegaskan pentingnya dan manfaat memiliki sertifikat BST. “Selama ini mungkin tidak disadari oleh para pekerja maupun awak kapal, padahal bila ditilik lebih lanjut banyak sekali manfaat yang akan diterima awak kapal dari kepemilikan BST-nya. Karena manfaatnya yang sangat besar, pemerintah bahkan mengukuhkan pentingnya memiliki sertifikat BST melalui undang-undang kelautan” ungkap Abubakar.
Disamping itu, Abubakar mengungkapkan peluang bekerja dengan memiliki sertifikat BST sangat besar. Karena saat ini sertifikat BST merupakan persyaratan utama dan dasar dalam bekerja, bukan hanya di laut tapi juga di beberapa perusahan di darat.
Praktek pelatihan Basic Safety Training (BST) jilid 2 diatas kapal oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku, difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia. (5-16/08/2024)
Pelatihan BST dilaksanakan selama 12 hari sejak tanggal 5 hingga 16 Agustus 2024 dikuti 55 peserta. Para peserta yang mengikuti pelatihan tersebut berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari yang baru lulus SMU maupun yang sementara menunggu untuk bekerja.
Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta mengikuti tahapan evaluasi atau ujian untuk menilai pemahaman mereka tentang konsep-konsep keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dipelajari selama pelatihan.
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan BST secara teori dan praktek lapangan, maka sebanyak 55 peserta yang sudah mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus diberikan sertifikat BST. Diharapkan peserta yang telah mengikuti pelatihan BST akan lebih mudah memperoleh pekerjaan baik yang bekerja di bidang kemaritiman maupun sebagai pelaut-pelaut yang handal dimasa mendatang.
Adam Sangaji dan Siti Miratimara yang merupakan dua peserta pelatihan BST mengapresiasi kegiatan tersebut dan menyampaikan terima telah diberi kesempatan mengikuti pelatihan ini. “Kegiatan ini menambah pengalaman yang sangat bermanfaat bagi masa depan kami” ungkap Adam maupun Siti.
Kegiatan pelatihan yang sama telah dilaksanakan bulan November tahun 2023 yang lalu dengan menghadirkan peserta dari Kabupaten Maluku Tenggara/Kota Tual sebanyak 24 alumni dan pelajar SMK Negeri 1 Tual. Berdasarkan laporan dan hasil evaluasi tim Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku, sebanyak 13 peserta (dari 24 peserta) atau sekitar 54% telah memanfaatkan sertifikat BST yang diperoleh dengan bekerja dan melaksanakan Praktek Kerja Laut di beberapa perusahaan, antara lain : di KN. Tanjung Madlahar, KN. Parang, KN. 364, Kapal milik Ditjen Perhubungan Laut pada UPP Kelas II Tual dan KN. Sabuk Nusantara.
0 COMMENTS