cfi-indonesia.id. Indonesia gelar pameran dan forum internasional Indo Livestock dan Indo Feed ke-17, Indo Fisheries ke-14, Indo Dairy ke-15, Indo Agrotech ke-3, dan Indo Vet ke-4 selama 3 hari 17-19 Juli 2024 di JCC-Senayan. Indo Livestock ini diiselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama (Napindo).
Pameran tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc. Sesi pembukaan ini juga dihadiri oleh Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Dida Gardera, S.T., M.Sc., Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Dr. Budi Sulistyo, M.Sc, serta asosiasi pendukung lainnya.
Mewakili Menteri Pertanian Nasrullah, dalam pembukaan menyampaikan, pameran tersebut berkontribusi signifikan bagi para pemangku kepentingan di bidang pangan khususnya informasi mendukung swasembada pangan. “Negara kita adalah negara terbesar keempat di dunia karena itu kita harus menjamin ketersediaan pangan kita dan lebih utama adalah produk pangan itu dihasilkan di dalam negeri kita sendiri,” ujar Nasrul.
Booth ISPIKANI bersama GEF 6 CFI Indonesia pada pameran dan forum internasional Indo Livestock dan Indo Feed, Indo Fisheries, Indo Dairy, Indo Agrotech, dan Indo Vet di JCC-Senayan (17-19 Juli 2024)
Indo Livestock 2024 Expo & Forum diikuti oleh berbagai perusahaan sebagai peserta, dan menghadirkan 12 paviliun negara yaitu Indonesia, Belanda, China, Eropa, India, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Spanyol, Taiwan dan Vietnam.
Khusus untuk GEF 6 CFI Indonesia bergabung bersama Booth Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, bersama 5 Kementerian lainnya dalam Paviliun Indonesia.
Produk GEF 6 CFI Indonesia yang ditampilkan pada ajang kali ini berupa produk olahan perikanan dan batik ecoprint dari Kabupaten Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur dan Teluk Wondama. Juga menyajikan produk Knowledge Management (KM) seperti buku, bulletin, brosur, leaflet, newsletter, banner, video, dan merchandise.
Selain pengunjung lokal, booth GEF6 dikunjungi peserta mancanegera seperti dari China, Bangladesh, Korea, Malaysia, US, dan lainnya. Respon pengunjung terhadap produk yang ditampilkan positif. Meskipun pameran ini hanya ajang promosi, namun antusias pengunjung membeli produk tinggi, utamanya batik eco-print.
Peserta dari Bangladesh mengunjungi Booth GEF 6 CFI Indonesia pada pameran dan forum internasional Indo Livestock dan Indo Feed, Indo Fisheries, Indo Dairy, Indo Agrotech, dan Indo Vet di JCC-Senayan dikunjungi oleh (17-19 Juli 2024)
Berikut beberapa testimony para pengunjung diliput tim :
”GEF6 is going good job for the people because it has a good quality food product and I taste the most of product, it's very nice and tasty delicious” BRAC Bangladesh.
“This ecoprint is very beautiful because it made from natural dyes from Indonesia and has a soft fabric and also has a beautiful pattern“ US.
“Saya sangat tertarik dengan produk eco-print yang dipamerkan pada booth GEF6 karena terbuat dari bahan-bahan alami seperti dedaunan yang memang mudah didapatkan di sekitar halaman rumah juga very natural dengan design yang bagus dan limited edition pattern. Ini sangat menarik sekali dan bagus apalagi dalam hal menjaga ekosistem kita. Very encourage people to use more of this kind of material. Saya sangat mengapresiasi sekali kepada proyek GEF6 ini apalagi sudah sampai menjamah warga di Indonesia Timur” Evi-Indonesia.
Pada kesempatan ini GEF 6 CFI Indonesia bersama ISPIKANI ikut menampilkan talkshow dengan sub tema “GEF-6 CFI Indonesia dan ISPIKANI Bersama Masyarakat Pesisir Fasilitasi Pembangunan Perikanan Berkelanjutan”. Talkshow tersebut menghadirkan Yayan Hernuryadin Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan (PSDI) KKP sekaligus Technical Coordinator GEF 6, Indar Wijaya Sekretaris Jenderal ISPIKANI, Ahadar Tuhuteru Knowledge Management & MNE Specialist PMU GEF 6.
Talkshow Indo Fisheries dengan sub tema GEF-6 CFI Indonesia dan ISPIKANI Bersama Masyarakat Pesisir Fasilitasi Pembangunan Perikanan Berkelanjutan
Forum tersebut dimanfaatkan untuk diseminasi hasil implementasi Program GEF 6 terkait pengembangan masyarakat pesisir dan pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan. Yayan menyampaikan dalam rangka mencapai tujuan GEF 6, PSDI bekerjasama dengan 32 mitra mengimplementasikan program tersebut.
Yayan menambahkan progress GEF 6 dari berbagai kegiatan telah dilaksanakan selama 4 tahun terakhir. Diantaranya penyusunan kebijakan dan regulasi seperti Rencana Pengelolaan Perikanan dan Peraturan Daerah, Pencadangan Kawasan Konservasi, Penangkapan Ikan Terukur (PIT), pengembangan kapasitas berbagai stakeholder, pengembangan bisnis perikanan, dan kegiatan membangun kesadaran masyarakat.
“Kami mendorong revitalisasi dan perluasan kearifan lokal pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan seperti Sasi di Maluku dan Papua Barat, termasuk inisiasi Sasi label” ungkap Yayan.
Talkshow Indo Fisheries dengan naraumber Yayan Hernuryadin (KKP), Indar Wijaya (ISPIKANI), Ahadar Tuhuteru (PMU GEF 6), dipandu oleh Faridatun Amalia Hasanah (PMU GEF 6)
Pada kesempatan yang sama Ahadar menyampaikan kemajuan program GEF 6. Menurutnya, beberapa lokasi project dapat dijadikan best practice pengembangan usaha dan pengelolaan perikanan berkelanjutan seperti di Maluku Tenggara dan Teluk Wondama. Selain praktek sasi, kelompok usaha masyarakat juga mengembangkan produk olahan ikan dan batik eco-print sebagai alternatif mata pencaharian.
“Kami sedang akseleratif mendorong capaian target project, seperti pengembangan masyarakat pesisir. Sesuai roadmap, saat ini kami sedang mendorong kemitraan dengan retail modern dan pihak lainnya, tahun depan perluas jejaring pasar” ungkap Ahadar.
Kemitraan dengan ISPIKANI mendorong kelompok binaan program GEF 6 memasarkan produknya lebih lebih luas. Sekjen ISPIKANI Indar Wijaya menyampaikan kemitraannya dengan KKP diharapkan membangun kewirausahaan pelaku usaha kecil perikanan. “Tahun ini kami bersama kelompok usaha binaan GEF 6 menandatangi MoU untuk pendampingan usaha dan juga turut memfasilitasi kemitraan dengan retail modern, pemasaran online agar produk mereka dapat dipasarkan lebih luas” ungkap Indar.
Pameran dan forum Internasional Indo Livestock ditutup pada jumat 19 Juli 2024. Event tersebut memberikan pengalaman berharga bagi tim PMU GEF 6 mengetahui tingkat respon masyarakat terhadap produk produk kelompok binaan dan mendiseminasikan informasi dan pengetahuan hasil implementasi project.
0 COMMENTS