Salah satu produk masuk dalam framework Proyek GEF-6 CFI Indonesia adalah memastikan pengelolaan yang baik terhadap jenis ikan dilindungi dan/atau terancam punah (endangered, threatened and protected/ETP). Utamanya spesies penyu belimbing dan hiu paus yang habitatnya masih dapat ditemukan di perairan Papua Barat dan Maluku khususnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715, 717 dan 718. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan jenis ikan dilindungi dan/atau terancam punah (ETP) dan penanganan mamalia laut dan biota ETP terdampar. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku ini difasilitasi lewat pendanaan hiba GEF-6 CFI Indonesia.
Sebanyak empat puluh orang hadir sebagai peserta dalam sosialisasi dan pelatihan ini. Peserta berasal dari berbagai instansi seperti Dinas perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seram Bagian Timur, BKSDA Maluku Wilayah Kerja Seram Bagian Timur, Satwas PSDKP Banda di Seram Bagian Timur, Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Gugus Pulau IV, Perwakilan Camat, Perwakilan Kepala Desa, Perwakilan Masyarakat Nelayan, Mahasiswa Pecinta Alam, Penyuluh Perikanan, Polairud, serta Bidang PRL DKP Provinsi Maluku.
Peserta sosialisasi dan pelatihan jenis ikan dilindungi dan/atau terancam punah (ETP) dan penanganan mamalia laut dan biota ETP terdampar di Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku
Kepala Cabang Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Gugus Pulau IV Seram Bagian Timur, Umar Kotarumalos saat membuka acara Sosialisasi dan Pelatihan ini mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya perikanan dan kelautan, serta sekaligus melakukan perlindungan dan perbaikan terhadap habitat maupun ekosistem pesisir dan laut.
“Sosialisasi ini merupakan bagian dari program GEF 6 CFI Indonesia: The Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) in Eastern Indonesia, yang nantinya berlangsung selama dua hari pada 29 – 30 November 2022 di Kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur,”kata Kepala Cabang Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Gugus Pulau IV Seram Bagian Timur, Umar Kotarumalos saat membuka acara Sosialisasi dan Pelatihan ini.
Sosialisasi dan Pelatihan yang berlangsung di pesisir pantai Gumumae Kota Bula, dikemas dalam bentuk presentasi oleh para narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab oleh para peserta yang langsung dipandu oleh Kepala Seksi Perikanan Cabang Dinas kelautan dan Perikanan Gugus Pulau IV, Jessy Timisela.
Hadir selaku Narasumber antara lain Kepala Seksi Kelautan dan Perikanan Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Gugus Pulau IV Seram Bagian Timur Zachler Papilaya; Agus Ryandika dari LPSPL Sorong; dan Efendi Sajid dari Stasiun PSDKP Ambon.
Usai sosialisasi, kegiatan ini dilanjutkan dengan Simulasi Penanganan Biota ETP dan Mamalia Laut terdampar pada hari kedua, kamis (30/11/2022).
Dalam praktikum, peserta kegiatan melakukan simulasi penanganan mamalia terdampar yang dipandu oleh instruktur dari Loka PSPL Sorong. Dalam praktek tersebut peserta melakukan aksi penanganan mamalia terdampar yang masih dalam kondisi hidup dan sudah mati.
Pelatihan jenis ikan dilindungi dan/atau terancam punah (ETP) dan penanganan mamalia laut dan biota ETP terdampar yang berlangsung di pesisir pantai Gumumae Kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
Setelah dua hari mengikuti sosialisasi dan pelatihan jenis ikan dilindungi dan/atau terancam punah, kegiatan ini akhirnya ditutup oleh Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Gugus Pulau IV, Umar Kotarumalos. Dalam arahannya, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti rangkaian kegiatan sosialisasi dan pelatihan jenis ikan dilindungi dan/atau terancam punah. Ia berharap peserta dapat menerapkan dan berbagi pengetahuan yang telah didapatkan kepada masyarakat.
Acara sosialisasi ini ditutup dengan pembagian poster jenis jenis ikan yang dilindungi kepada peserta khususnya masyarakat nelayan Kabupaten Seram Bagian Timur.
0 COMMENTS