728 x 90

GEF-6 : PEREMPUAN NELAYAN KOTA AMBON KEMBANGKAN OLAHAN IKAN ASAP CAIR DAN IKAN LAYANG PRESTO

Layang Presto Produk Hasil Kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Istri Nelayan dan Perempuan Pesisir Pengolahan Ikan Asap Cair dan Layang Presto di Kota Ambon (25-26 Juli 2023)

cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) cq. Unit Pelaksan Teknis Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ambon gelar Bimbingan Teknis Pemberdayaan Keterampilan Istri Nelayan dan Perempuan Pesisir mengolah produk hasil perikanan di Kota Ambon. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF-6 CFI Indonesia.

Kegiatan pemberdayaan dalam bentuk penguatan kapasitas tersebut sebagai upaya penanggulangan permasalahan keterbatasan kaum perempuan nelayan terhadap akses pengetahuan, informasi, teknologi dan pasar. Juga mendukung kegiatan KKP dalam Pengarusutamaan Gender (PUG) serta  menerapkan pendekatan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem. Dengan kegiatan ini diharapkan wanita nelayan dapat memiliki motivasi wirausaha dan kompetensi untuk menciptakan dan mengembangkan usaha ekonomi produktif berkelanjutan.

Pembukaan Kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Ketrampilan lsteri Nelayan dan Perempuan Pesisir lkan Asap Cair dan ikan Layang Presto di Balai Pertemuan Nelayan PPN Ambon oleh Ricardo A. Siringoringo mewakili Kepala Pelabuhan PPN Ambon (25/07/2023)

 

Ricardo A. Siringoringo selaku Ketua Sub Kelompok Kerja Tata Kelola dan Pelayanan Usaha PPN Ambon mewakili Kepala Pelabuhan PPN Ambon membuka Kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Ketrampilan lsteri Nelayan dan Perempuan Pesisir lkan Asap Cair dan ikan Layang Presto di Balai Pertemuan Nelayan PPN Ambon. Dalam arahannya, Ricardo menyampaikan tujuan dari kegiatan Bimtek tersebut untuk meningkatkan kemampuan peserta memahami prinsip-prinsip pengolahan sampai dengan pengembangan usaha. Juga memperhatikan perencanaan usaha, peluang usaha dan nilai tambah produk. “Kami berharap kegiatan Bimtek ini akan meningkatkan jiwa kewirausahaan istri nelayan dan perempuan pesisir dalam rangka menciptakan mata pencaharian alternatif bagi peningkatan pendapatan keluarga nelayan” ujar Ricardo.

Lebih lanjut Ricardo juga mengharapkan agar kegiatan GEF-6 CFI Indonesia khusus untuk pengembangan mata pencaharian alternatif dapat dilanjutkan pada tahun depan. “kami ingin menjadikan kelompok usaha ini didampingi dan dilatih dari tahap produksi, peningkatan branding, hingga intervensi pemasaran. Sehingga ada produk unggulan yang dihasilkan dan mampu dipasarkan oleh kelompok kelompok yang hadir hari ini” ungka Ricardo.  

 

Peserta kegiatan  Bimbingan Teknis Pemberdayaan Ketrampilan lsteri Nelayan dan Perempuan Pesisir lkan Asap Cair dan ikan Layang Presto Di Balai Pertemuan Nelayan PPN Ambon

 

Knowledge Management and Comunication PMU GEF-6 Ahadar Tuhuteru ikut menyampaikan GEF-6 CFI Indonesia mendorong peran perempuan membantu ekonomi rumah tangganya. Menurutnya kehadiran Program GEF-6 CFI Indonesia bertujuan mendorong pengelolaan perikanan berbasis ekosistem (Environmental Approach to Fisheries Management/EAFM), mendukung perikanan nelayan skala kecil. “GEF-6 CFI Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat nelayan Indonesia bagian timur termasuk istri nelayan dan perempuan pesisir lainnya di Kota Ambon untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan mengedepankan kaidah kelestarian” ungkap Ahdar.

Selain itu, Ahdar juga menyinggung pengembangan produk olahan hasil perikanan. Menurutnya hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan usaha/bisnis perikanan adalah, memastikan sumber bahan baku tersedia, menjaga konsistensi kualitas produk, kemudian kemasan yang menarik serta sertifikasi PIRT dan Halal MUI. Dia berharap agar PPN Ambon dan Penyuluh Perikanan ikut membantu pengurusan sertifikasi pemasaran tersebut.

Kepala PPN Ambon Jafar Sahubauwa menyerahan peralatan praktek pengolahan dan penyimpanan freezer, food processor, panci presto, oven, kompor, vacuum sealer, dan beberapa pendukung pengolahan kepada lima kelompok, Kelompok Cakalang (Negeri Hative Kecil), Kelompok Lele dan Kelompok Tunas Baru (Negeri Laha), Kelompok Mina Terampil 1 dan Mina Trampil 2 (Negeri Batu Merah). 

Pada kesempatan yang sama lima kelompok yang mengikuti bimtek mendapatkan peralatan praktek yang dapat digunakan untuk mengolah produk ikan asap cair dan ikan presto. Kepala PPN Ambon Jafar Sahubauwa menyerahkan Paket Peralatan Praktek Pengolahan kepada 5 kelompok peserta kegiatan Bimtek. Sebelumnya di awali dengan penandatangan berita acara Serah Terima.

Stela Ketua Kelompok Cakalang Hative Besar mengaku senang dan bahagia, kelompok mereka dan empat lainnya menerima peralatan pengolahan dan penyimpanan freezer, food processor, panci presto, oven, kompor, vacuum sealer, dan beberapa pendukung pengolahan. ”Kami merasa senang dan bersyukur mendapat peralatan pengolahan, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada PPN Ambon dan GEF-6, peralatan ini akan kami manfaatkan untuk menunjang usaha kelompok” ujar Stela.

Sebelum menutup rangkaian  kegiatan Bimtek Pemberdayaan Istri Nelayan dan Perempuan Kepala PPN Ambon menyampaikan apresiasi atas terselenggara kegiatan dan ucapan terima kasih kapada GEF 6 CFI Indonesia. "Kegiatan Bimtek ini terselenggara dengan baik dan sukses, para peserta mampu membuat produk ikan asap cair dan layang presto, dan semuanya itu atas dukungan fasilitasi dari dana hibah GEF-6 CFI Indonesia, kami ucapkan terima  kasih' ungkap Jafar.

Hasil praktek produk ikan asap cair yang menggunakan bahan baku ikan tuna dan juga produk presto ikan layang pada kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Ketrampilan lsteri Nelayan dan Perempuan Pesisir lkan Asap Cair dan ikan Layang Presto (Ambon, 25-26 Juli 2023)

 

Pada kegiatan bimtek pengolahan ini, lima kelompok dari Negeri Hative Kecil dan Negeri Laha berhasil memproduksi produk ikan asap cair yang menggunakan bahan baku ikan tuna dan juga produk presto ikan layang.

Kepala PPN Ambon menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh peserta namun ilmunya dapat di tularkan kepada pelaku usaha istri nelayan dan perempuan pesisir lainnya. "Para peserta yang hadir selama dua hari ini, berkewajiban mengajarkan yang lainnya kepada yang tidak sempat hadir, agar makin banyak pelaku usaha mikro kecil tumbuh di Kota Ambon dan semoga kedepannya GEF-6 CFI dapat memfasilitasi kembali kegiatan Bmtek pengolahan kepada kelompok lainnya di Kota Ambon" Kata Jafar. Selanjutnya disesi akhir Jafar menyampaikan komitmen PPN Ambon untuk tetap ikut membina kelompok kelompok usaha pengolahan perikanan bersama para penyuluh perikanan, dan akan berupaya melembagakan unit unit usaha tersebut termasuk membantu pengurusan perijinan.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments