cfi-Indonesia.id. Kementerain Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direkrorat Kepelabuhanan Perikanan gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Enumerator Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) di Hotel Santika Premier Jakarta (18-21/9/2024). Kegiatan BImtek tersebut di fasilitasi melalui pendanaan Hibah GEF 6 CFI Indonesia "The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, And D”, merupakan kerjasama antara KKP dengan WWF US GEF Agency.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan Penangkapan Ikan Terukur dan optimalisasi penarikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam Perikanan Pasca produksi. Mengoptimalkan peran pendataan di pelabuhan perikanan oleh petugas pendataan serta input data produksi pada aplikasi Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) kunci utama sebagai salah satu sumber data pembanding dari data yang dilaporkan oleh pemilik kapal perikanan dasar perhitungan pengenaan PNBP Pasca Produksi.
Saat ini Pelabuhan Perikanan yang sudah terintegrasi dengan PIPP baru sebanyak 183 lokasi dari 660 pelabuhan perikanan yang melayani kapal perikanan melakukan kegiatan perikanan di wilayah laut (terdiri dari Pelabuhan perikanan yang dibangun oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta Pelabuhan Perikanan yang tidak dibangun oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah). Mengingat masih sedikitnya jumlah pelabuhan perikanan yang terintegrasi dengan PIPP dan dalam rangka kelancaran pengunaan aplikasi yang ada, diperlukan penambahan cakupan pelabuhan perikanan yang aktif melakukan pendataan pendaratan ikan dan terintegrasi dalam sistem PIPP.
Pembukaan Bimtek Enumerator Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan oleh Direktorat Kepelabuhanan DJPT KKP difasilitasi melalui pendanaan Hibah GEF 6 CFI Indonesia "The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, And D”, merupakan kerjasama antara KKP dengan WWF US GEF Agency (18/09/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 22 Peserta dari 9 Provinsi tersebar di WPPNRI 715, 717 dan & 718 berlangsung di Hotel Santika Premier Jakarta selama 4 hari 18-21 September 2024.
Kegiatan Bimbingan Teknis Enumerator PIPP ini diselenggarakan pada tanggal 17- 21 September 2024 tersebut diikuti oleh 22 peserta yang berasal dari Pelabuhan Perikanan di WPP 715, 717 dan 718 yang telah ditetapkan sebagai Pelabuhan Pangkalan Pada Zona Penangkapan Ikan Terukur dan Pelabuhan Pangkalan Yang Telah Memenuhi Syarat Penarikan Pasca Produksi sebagaimana Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 187 Tahun 2023 namun belum aktif melaporkan pendataan dalam PIPP.
Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan komitmen para petugas enumerator terkait dengan pentingnya PIPP dalam rangka mendukung kegiatan penerapan penangkapan ikan terukur dan PNBP pascaproduksi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah Petugas PIPP dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pendataan untuk mendukung penerapan penangkapan ikan terukur dan PNBP pascaproduksi.
Adapun Narasumber kegiatan ini adalah Eselon I Lingkup Kementerian Kelautan Perikanan, Eselon II Lingkup Ditjen Perikanan Tangkap dan Tim IT. Dalam Bimtek ini juga dilaksanakan praktek lapangan bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ). Maksud dan tujuan praktek lapangan ini adalah untuk melihat secara langsung proses pengumpulan data di PPSNZJ yang telah melaksanakan PNBP Pascaproduksi, termasuk melihat operasional jembatan timbang. Diharapkan dengan praktek lapangan ini para peserta dapat mengadopsi langsung proses pendataan yang dilakukan petugas PPSNZJ dengan tetap menyesuaikan kondisi di lapangan.
Diksusi dan evaluasi para peserta dari hasil praktek lapangan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) melihat secara langsung proses pengumpulan data di PPSNZJ yang telah melaksanakan PNBP Pascaproduksi, termasuk melihat operasional jembatan timbang (20/10/2024).
Mewakili PMU GEF 6 Ahadar Tuhuteru, S.PI M.Si selaku Knowledge Management and MNE Specialist hadir menyampaikan apresiasi terselengaranya Bimtek Enumerator PIPP. Menurutnya kegiatan ini penting dalam rangka mendukung perbaikan data perikanan nasional. “Perbaikan tata Kelola perikanan nasional dihadapkan pada tantangan keterbatasan data, termasuk data potensi perikanan dan hasil tangkapannya, begitu juga terdapat disparitas harga antar daerah” ungkap Ahdar. Ia menambahkan kehadiran GEF-CFI Indonesia telah ikut mendukung berbagai kegiatan prioritas KKP Blue Economy utamnya Penangkapan Ikan Terukur.
Direktur Kepelabuhanan Perikanan yang dalam hal ini diwakili oleh Ketua Tim Kerja Pemantauan dan Analisis Kepelabuhanan Perikanan Achmad Fauzie, S.Pi, M.Si menyampaikan bahwa, kegiatan Bimtek enumerator PIPP ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan fungsi pemerintahan dan pengusahaan di pelabuhan perikanan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran. Kegiatan Bimtek ini juga merupakan upaya untuk mendukung penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur yang merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Lebih lanjut Fauzie yang membacakan sambutan Direktur Kepelabuhanan Perikanan menjelaskan dalam pelaksanaan penangkapan ikan terukur, kapal penangkap ikan yang melakukan penangkapan ikan pada Zona Penangkapan Ikan Terukur wajib mendaratkan ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Pangkalan yang ditentukan dalam Zona Penangkapan Ikan Terukur sehingga dapat dilakukan pendataan ikan hasil tangkapan untuk menghitung kuota dan penarikan PNBP pascaproduksi.
“Kegiatan pengumpulan data ikan hasil tangkapan dan harga ikan yang dijadikan sebagai data dukung untuk penentuan kuota penangkapan dan pengenaan PNBP pascaproduksi di pelabuhan pangkalan ini juga memerlukan adanya suatu aplikasi sistem informasi yang terintegrasi” ungkap Fauzie.
Ia menambahkan untuk mengakomodir hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya maka Direktorat Kepelabuhanan Perikanan telah mengembangkan tools sistem informasi yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi yang ada lingkup Kementerian Kelautan Perikanan yang dikenal dengan nama Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP). Berbagai fitur dan menu yang ada di dalamnya terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan para pengguna di pelabuhan perikanan. Namun kualitas data yang dihasilkan dari PIPP akan sangat tergantung dengan inputan data para enumerator.
“Garbage In Garbage OUT (GIGO), Sampah Masuk Sampah Keluar, jika data yang tidak benar dimasukan ke dalam suatu sistem maka sistem tersebut selanjutnya akan memberikan hasil yang juga tidak benar. Oleh karena itu, Bimbingan Teknis ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mempelajari dan meningkatkan kompetensi dan pemahamannya serta menemukan pemecahan jika ada kendala terkait dengan penggunaan dan berbagai hal yang terdapat dalam aplikasi PIPP” ungkap Fauzie.
0 COMMENTS