728 x 90

GEF 6 : PELATIHAN DIVERSIFIKASI RUMPUT LAUT SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR MALUKU TENGGARA (JILID II)

Praktek pengolahan produk berbahan baku rumput melalui kegiatan Pelatihan Diversifikasi Olahan Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara difasilitasi program pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia (15/6/2024)
Praktek pengolahan produk berbahan baku rumput melalui kegiatan Pelatihan Diversifikasi Olahan Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara difasilitasi program pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia (15/6/2024)

cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Bersama Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku gelar pelatihan diversifikasi rumput laut sebagai alternatif peningkatan ekonomi masyarakat pesisir maluku tenggara jilid kedua tepatnya di Ohoi Evu, Ohoi Letvuan dan Ohoi Arso. Kegiatan tersebut di fasilitasi lewat pendanaan hibah GEF 6 “The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, And D”, merupakan kerjasama antara KKP dengan WWF US GEF Agency (15/6/2024).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, sekaligus sebagai Plt. Sekretaris Daerah Maluku Tenggara, Ir. Nicodemus Ubro, M.Si. membuka kegiatan "Diversifikasi Rumput Laut Sebagai Alternatif peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Maluku Tenggara”, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 bertempat di Gedung Serba Guna Ohoi Letvuan.

Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten di Maluku yang memiliki potensi besar untuk kegiatan budidaya khususnya budidaya rumput laut. Prospek potensi pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara berada di 10 kecamatan, dengan jumlah pembudidaya semuanya sekitar 3.200 orang pembudidaya. Kecamatan Hoat Sorbay merupakan salah satu kecamatan yang potensial untuk pengembangan budidaya rumpaut laut.  Hal tersebut didasarkan pada kondisi lingkungan yang masih sangat alami sehingga pertumbuhan rumput laut lebih cepat dan memiliki kandungan karagenan yang lebih tinggi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksikan rumput laut dari hasil budidaya di Maluku Tenggara sebagai komoditas unggulan ekspor.

Besarnya potensi budidaya rumput laut menyebabkan pemanfaatan rumput laut harusnya lebih dikembangkan lagi sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat pesisir dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan dari rumput laut antara lain permen jelly, permen rumput laut, dodol rumput laut, dan seterusnya.

Praktek pengolahan produk berbahan baku rumput laut pada kegiatan "Diversifikasi Rumput Laut Sebagai Alternatif peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Maluku Tenggara”, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 bertempat di Gedung Serba Guna Ohoi Letvuan.

Politeknik Kelautan dan Perikanan Kampus Maluku sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawahnya turut berpartisipasi dengan melaksanakan kegiatan “Diversifikasi Rumput Laut Sebagai Alternatif peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Ohoi Evu, Ohoi Letvuan dan Ohoi Arso”, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 bertempat di Gedung Serba Guna Ohoi Letvuan. Peserta yang diundang berjumlah 60 peserta yang berasal dari Ohoi Evu, Ohoi Letvuan dan Ohoi Arso, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, sekaligus sebagai Plt. Sekretaris Daerah Maluku Tenggara, Ir. Nicodemus Ubro, M.Si. sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku Bersama KKP, saat membuka kegiatan pengembangan kapasitas ibu ibu tersebut. Harapannya agar kegiatan ini dapat membantu masyarakat Maluku Tenggara, khususnya pada Kecamatan Hoat Sorbay dalam membangun kesadaran masyarakat akan potensi rumput laut yang sangat besar. Ubro menyampaikan agar rumput laut dapat dikelola secara berkelanjutan dan mendukung kehidupan masyarakat pesisir di Maluku Tenggara. “kami juga berharap pemerintah pusat terus menggalakkan penelitian dan terus berinovasi dalam pengolahan rumput laut sehingga menjadi komoditas bernilai jual tinggi” ujar Ubro.

Instruktur atau pelatih berasal dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku, sementara beberapa produk yang diajarkan dalam pelatihan ini berupa stick rumput laut, sambal rumput laut, hand sanitizer, nugget rumput laut, pilus rumput laut dan rumput laut krispi.

Produk pilus rumput laut dan rumput laut krispi hasil praktek kegiatan "Diversifikasi Rumput Laut Sebagai Alternatif peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Maluku Tenggara”, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 bertempat di Gedung Serba Guna Ohoi Letvuan.

Kegiatan pelatihan diversifikasi rumput laut diupayakan sebagai alternatif peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, meningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam membuat olahan rumput laut menjadi produk olahan pangan yang berdaya jual tinggi

Salah satu peserta pelatihan yang ikut dalam kegiatan Yunita Maturbongs dari Ohoi Letvuan turut menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan pelatihan ini. Menurutnya kegiatan pelatihan diversifikasi rumput laut sangat bermanfaat, mengingat 3 ohoi ini memiliki potensi yang sangat besar selain rumput laut, yaitu sebagai daerah wisata, sehingga produk yang dihasilkan dari olahan rumput laut ini dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam mengolah rumput laut menjadi komoditas utama untuk menunjang perekonomian masyarakat ke 3 ohoi. Selain itu, peserta lainnya juga berharap agar ada kerjasama yang lebih erat lagi antara pemerintah ohoi dengan pemerintah pusat dalam memberikan ilmu dan teknologi dalam peningkatan pengetahuan terkait budidaya rumput laut.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments