728 x 90

CFI INDONESIA LATIH CHAMPION PEREMPUAN NELAYAN AMBON, DUKUNG PROGRAM MBG DAN PENURUNAN STUNTING

cfi-indonesia.id – GEF-CFI Indonesia bekerja sama dengan BP3 Ambon menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT) Champion Wanita Nelayan untuk Pengolahan Produk Makanan yang dilaksanakan di Laha Dive Packer, Desa Laha, Kota Ambon. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh 16 peserta, yang terdiri dari 15 orang anggota kelompok Mahina Ecoprint serta satu orang perwakilan dari penyuluh BP3 Ambon. (6–8/08/2025).

Kegiatan ToT Champion Wanita Nelayan untuk Pengolahan Produk Makanan yang dilaksanakan di Laha Dive Packer, Desa Laha, Kota Ambon (6-8/08/2025)

Pelatihan ini menghadirkan tiga instruktur dari BP3 Ambon yang membimbing peserta dalam mengolah berbagai produk berbasis ikan tuna, seperti emplang ikan, kaki naga, tuna asap cair, dan ikan asin dendeng tuna. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan keterampilan tambahan bagi kelompok Mahina Ecoprint, yang sebelumnya telah berhasil menjalankan usaha ecoprint, sehingga kini memiliki peluang usaha alternatif berbasis hasil laut.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Faridatun Amalia Hasanah, Safeguard and Gender Specialist CFI Indonesia, dan Bapak Raja Negeri Laha selaku Kepala Kampung Desa Laha. Dalam sambutannya, Faridatun menekankan pentingnya diversifikasi usaha bagi perempuan nelayan.

“Kelompok Mahina Ecoprint sudah membuktikan bahwa perempuan bisa membangun usaha yang berdaya saing dari potensi lokal. Kini, dengan tambahan keterampilan mengolah hasil laut, kami berharap ada peluang usaha alternatif yang bisa memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga. Diversifikasi usaha ini penting agar kelompok tidak hanya bergantung pada satu sumber pendapatan, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan pasar dengan inovasi produk yang lebih variatif,” ujarnya.

Dukungan Pemerintah Desa Laha dan BP3 Ambon ikut mendorong Peningkatan Kapasitas Perempuan Nelayannya dalam Produk Pangan Biru (6-8/08/2025)

Sementara itu, Raja Negeri Laha menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini di wilayahnya.

“Kami sangat berterima kasih karena ibu-ibu di Desa Laha diberikan kesempatan untuk belajar keterampilan baru. Harapan kami, ilmu ini tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi juga dipraktikkan untuk memperkuat usaha keluarga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.

Selain sesi praktik pengolahan produk, kegiatan ini juga diwarnai dengan berbagi pengalaman dari Champion nelayan perempuan yang hadir dari Ohoi Watkidat, Ohoi Dertawun, Seram Timur, dan Kaimana. Mereka menceritakan perjalanan sebelum dan sesudah mendapatkan pendampingan proyek, mulai dari belajar mengolah hasil laut hingga memasarkan produk. Beberapa di antaranya bahkan telah berhasil menjalin kerja sama dengan ritel modern untuk distribusi produk mereka. Sebagai contoh, kelompok dari Ohoi Dertawun kini sudah mampu menerima anak magang di unit produksi mereka, menandakan usaha yang dijalankan semakin berkembang dan profesional.

KKP melalui CFI Indonesia mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pangan biru di Desa Laha, Kota Ambon (8/08/2025)

Menariknya, pada hari terakhir peserta melakukan kunjungan ke SD Negeri 1 Al Hilal Laha untuk membagikan hasil olahan makanan mereka kepada kurang lebih 50 anak dan guru SD. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan proyek terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pangan biru yang dicanangkan Presiden RI dan sebagai intervensi langsung untuk mendukung percepatan penurunan stunting. Hal ini menjadi momen istimewa karena sekolah tersebut baru pertama kali menerima program MBG, demikian pula proyek yang untuk pertama kalinya memfasilitasi aksi serupa.

Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi pintu awal untuk replikasi di wilayah-wilayah proyek lain ke depan.

Champion CFI Indonesia bersama 50 anak dan guru SD Al Hilal Laha dalam Kampanye Makan Ikan serta Makan Bergizi Gratis (MBG) Cegah Stunting di Desa Laha, Kota Ambon (8/08/2025)

 Sebagai perwakilan proyek, Knowledge Management Specialist CFI Indonesia – Ahadar Tuhuteru, turut hadir dan menegaskan pentingnya sinergi antara penguatan kapasitas perempuan nelayan dengan upaya peningkatan kualitas gizi generasi muda.

“Pelatihan ini bukan hanya soal pengolahan ikan, tetapi juga soal kontribusi nyata kelompok perempuan dalam membangun generasi sehat dan tangguh di pesisir,” tegasnya.

Kegiatan ini membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan nelayan tidak hanya menghasilkan produk bernilai ekonomi, tetapi juga memberi dampak sosial yang luas, dapat berkontribusi pada isu-isu strategis nasional seperti ketahanan pangan, penguatan ekonomi keluarga, dan pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir, termasuk pada peningkatan gizi anak sekolah.

Ke depan, model kegiatan serupa berpotensi direplikasi di wilayah lain sebagai praktik baik penguatan gender, ekonomi biru, dan ketahanan pangan berbasis komunitas.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments