728 x 90

CFI INDONESIA : KKP GELAR TRAINING OF TRAINERS PENGOLAHAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN DI MALUKU TENGGARA

cfi-indonesia.id.  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui dukungan hibah Global Environmental Facility (GEF) - 6 Coastal Fisheries Initiative – Indonesia Child Project (CFI-ICP) menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT) dalam penggunaan mesin pengering olahan ikan berbasis energi terbarukan. Pelatihan berlangsung selama 5 (lima) hari dari 17-21 Juni 2025, dan menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas pengolahan ikan masyarakat pesisir di Indonesia timur.

Foto bersama 32 peserta (22 pria dan 10 wanita) kegiatan Training of Trainers (ToT) dalam penggunaan mesin pengering olahan ikan berbasis energi terbarukan, Watkidat -Maluku Tenggara (17-21/6/2025)

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang yang ditunjuk Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan (PSDI), Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), sebagai mitra pelaksana kegiatan CFI Indonesia GEF-6. Sebanyak 32 peserta (22 pria dan 10 wanita) merupakan calon pelatih utama (champions) CFI Indonesia dari beberapa Ohoi/Desa seperti Ohoiwatkidat, Ohoimataholat, Ohoidunwahan dan Ohoidertawun yang nantinya akan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan teknis kepada pelaku pengolahan ikan lainnya di wilayah masing-masing. Mesin pengering berbasis energi terbarukan yang diperkenalkan diharapkan dapat meningkatkan mutu, daya simpan, serta nilai jual hasil perikanan tangkap.

Ketua program pelatihan dari BBPI Semarang, Tri Wahyu Wibowo, menyampaikan bahwa program ini membawa harapan baru untuk memperkuat pengelolaan sumber daya ikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Diharapkan ilmu-ilmu dari pelatihan ini dapat ditularkan ke lokasi champions masing-masing. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi pendekatan ekosistem perikanan berkelanjutan yang digagas melalui proyek GEF-6 CFI Indonesia.

Hasil praktek penggunaan Mesin pengering olahan ikan berbasis energi terbarukan dengan jenis ikan terbang, Watkidat -Maluku Tenggara di fasilitasi melalui pendanaan hibah CFI Indonesia GEF 6 (17-21/6/2025)

Kepala Ohoi Watkidat, Jamhur Fakoubun, turut mengapresiasi kunjungan dan kontribusi KKP yang telah memberikan bantuan nyata kepada kelompok pengolah dan pemasaran ikan di desanya. “Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memberikan bantuan peralatan pengolahan ikan kepada kelompok usaha di Ohoi Watkidat, seperti alat pengolahan, mesin, dan peralatan pendukung lainnya. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk, kapasitas produksi, serta efisiensi pengolahan,” jelasnya, Sabtu (21/6/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa selain pelatihan teknis, KKP juga memberikan pendampingan usaha melalui tenaga penyuluh perikanan. Pendampingan ini mencakup aspek teknologi pengolahan, manajemen usaha, pemasaran, serta pengendalian mutu produk olahan. “Bimbingan teknis ini sangat membantu pelaku usaha dalam mengatasi berbagai tantangan di lapangan,” tambahnya.

Peresmian Rumah Produk Pengolahan yang dibangun Swadaya Masyarakat dan Pemerintah Ohoi Watkidat serta dukungan CFI Indonesia CFI Indonesia 

Pada kunjungan tersebut, KKP juga meresmikan satu unit bangunan Rumah Produk Pengolahan yang diberikan khusus untuk mendukung usaha ibu-ibu pengolah ikan serta menjahit ecoprint di Ohoi Watkidat. Fasilitas ini diharapkan menjadi pusat kegiatan produktif dan wirausaha perempuan.

Project Manager GEF-6 CFI Indonesia, Adipati Rahmat Gumelar, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan komitmen masyarakat Ohoiwatkidat yang ingin maju dan berubah bersama sebagai salah satu pusat percontohan kegiatan GEF-6 CFI Indonesia. Menurutnya, desa ini memiliki potensi besar untuk direplikasi di lokasi-lokasi lain.

“Kami hanya memberikan sedikit dukungan, berupa keterampilan dasar seperti pembuatan peralatan pengolahan yang sebenarnya cukup mutakhir. Dari keterampilan sederhana inilah, masyarakat, baik nelayan maupun ibu-ibu nelayan, berhasil mengembangkan kemampuannya hingga menjadi lebih maju dan yang saya apresiasi sangat dari dinas dan kampung, karena keberhasilan program ini juga lahir dari partisipasi aktif dan inisiatif mereka sendiri,” ujarnya.

Dengan adanya berbagai bentuk pelatihan, bantuan, dan infrastruktur pendukung ini, masyarakat Watkidat memiliki peluang besar untuk meningkatkan kualitas produk olahan ikan yang berpotensi menembus pasar ekspor. “Kami berharap pengolahan ikan di Ohoi Watkidat dapat terus berkembang dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tutup Kepala Ohoi Watkidat, Jamhur Fakoubun.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments