cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Raja Ampat menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan sampah di laut sekaligus melakukan aksi bersih-bersih pantai. Kegiatan yang difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia tersebut berlangsung di Gedung Sanggar PKK Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Raja Ampat, Rabu (24/7/2024).
Foto Bersama Panitia, Peserta dengan Staf Ahli Bupati Bidang Politik Albert Kaihatu dalam kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan sampah laut sekaligus aksi bersih-bersih pantai di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat. (24/7/2024).
Pelaksanaan sosialisasi pencegahan dan penanganan sampah serta aksi bersih bersih pantai tidak terlepas dari Program GEF 6 CFI mendukung program prioritas Blue Economy KKP. Adapun program-program prioritas KKP untuk implementasi Blue Economy, yakni target perluasan kawasan konservasi 30 persen dari seluruh wilayah perairan indonesia; penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota berdasarkan zonasi; pengembangan budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan; menjamin wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terjaga dengan baik; serta program 'bulan cinta laut' dengan membersihkan laut dari sampah di seluruh Wilayah Perairan Indonesia.
Bupati Raja Ampat melalui Staf Ahli Bupati Bidang Politik Albert Kaihatu mengatakan, sebagai salah satu destinasi wisata bahari yang terkenal di dunia, Raja Ampat memiliki tanggung jawab besar menjaga keindahan dan kelestarian lingkungan laut.
Staf Ahli Bupati Bidang Politik Albert Kaihatu membuka kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan sampah laut sekaligus aksi bersih-bersih pantai di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat. (24/7/2024).
Menurutnya, sampah merupakan masalah serius yang dapat mengancam ekosistem laut, kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sektor pariwisata.
Albert berharap melalui sosialisasi ini semakin muncul kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengelolaan sampah laut. "Saya mengajak masyarakat, komunitas, swasta, dan pemerintah serta setiap individu untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah," kata dia.
Perwakilan PMU GEF 6 CFI Faridatun Amalia Hasanah Indonesia menyerahkan bantuan peralatan kebersihan dan bahan kampanye sadar sampah laut kepada peserta dan masyarakat pada kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan sampah plastik laut di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat. (24/7/2024).
Ia menambahkan sosialisasi dan dilanjutkan dengan bersih-bersih sampah di pantai dan laut ini sebagai komitmen bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Pihaknya berharap kegiatan ini bukan sekadar simbolis tapi menjadi upaya konkret bersama untuk memastikan bahwa pantai dan laut bebas dari sampah, terutama plastik. "Saya mengucapkan terima kasih kepada UNIPA dan GEF-6 yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dalam mewujudkan kegiatan ini," kata Albert Kaihatu.
Ia mengajak seluruh peserta dalam kegiatan itu, memperkuat komitmen dalam melestarikan alam khususnya laut dan pantai Raja Ampat demi kemajuan pariwisata. "Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat komitmen melestarikan alam," ucapnya.
Sosialisasi terkait sampah ini disampaikan pemateri Jhonny Patris Umalan dari Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat dan akademisi Universitas Papua (Unipa) Djumiati Mustiah.
Tindak Lanjut Program Blue Economy KKP : Aksi bersih-bersih pantai di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat difasilitasi pendanaan hibah GEF 6 CFI Indonesia The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, And D”. (24/7/2024).
Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran, dan Daya Saing Hasil Perikanan Dinas Perikanan Raja Ampat, Zulaida Kelibay mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat kampung Saporkren sehingga bisa mengolah sampah sekitar untuk dimanfaatkan dengan baik. Dengan memanfaatkan sampah maka lingkungan menjadi bersih dan semakin membuat wisatawan mau berkunjung ke Kampung Wisata Saporkren.
Menurut Zulaida, kegiatan ini melibatkan masyarakat nelayan, ibu-ibu, dan pemuda di Kampung. Sosialisasi ini adalah program perdanaan dari GEF 6 CFI Indonesia untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan lain pada waktu yang akan datang.
Program GEF 6 CFI Indonesia fokus pada The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, And D”. Program ini merupakan kerjasama antara KKP cq. Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan WWF US GEF Agency.
0 COMMENTS