cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali berkolaborasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur (Kab SBT) dalam program pemberdayaan perempuan nelayan, melalui diversifikasi usaha pelatihan menjahit. Kegiatan yang didanai oleh GEF6: Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan pelatihan diversifikasi usaha sebelumnya yakni pembuatan batik ecoprint yang sudah dilaksanakan oktober 2024. Pelatihan kali ini akan menciptakan produk turunan dari ecoprint seperti tote bag, pouch, pasmina, dan kemeja, yang harganya lebih ekonomis dan bisa diterima masyarakat luas.
Sessi Foto Bersama pada pembukaan Kegiatan Diversifikasi Usaha Perempuan Nelayan melalui Pelatihan Menjahit bersama Assisten II Ramli Sibualamo, S.Pi M.S bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab SBT (23/04/2025)
Pelatihan ini berlangsung selama empat hari mulai tanggal 23 – 26 April Tahun 2025 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab SBT, diikuti oleh 6 kelompok yang terdiri dari Perempuan Nelayan Desa Waru, Belis, Wailola, Bula, Engglas, Dharma Wanita dan PKK Kab SBT.
Pelatihan ini dibuka oleh Assisten II Ramli Sibualamo, S.Pi M.Si dan dihadiri oleh beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kab. Seram Bagian Timur serta mendapat apresiasi dan perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Dalam Sambutan Bupati Fachri, yang dibacakan oleh Sibualamo, diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, perempuan nelayan mampu berinovasi mengembangkan usaha batik ecoprint dan juga menjahit guna membantu perekonomian keluarga. Hal ini sejalan dengan Misi Ke-4 RPJMN Kab SBT 2025-2029, yakni Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang Kompetitif dengan Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pengelolaan Lingkungan.
Peserta Kegiatan Diversifikasi Usaha Perempuan Nelayan melalui Pelatihan Menjahit 6 kelompok yang terdiri dari Perempuan Nelayan Desa Waru, Belis, Wailola, Bula, Engglas, Dharma Wanita dan PKK Kab SBT difasilitasi melalui pendanaan hbah GEF 6 CFI Indonesia (23-26/04/2025)
Apresiasi juga di sampaikan oleh Yoppy Endano, SE, MM, selaku Finance and Administration Specialist (FA) CFI Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia melihat semangat dan antusias peserta selama empat hari kegiatan. “Kami berharap semangat ibu-ibu tidak hanya sampai disini, project ini terhenti dengan timeline, tapi semangat ibu-ibu untuk mengembangkan potensi, keterampilan harus meningkatkan ekonomi berkelanjutan. kami dari CFI yang bekerja sama dengan KKP hanya memberikan support, mendukung dan memfasiliasti alat dan bahan. Untuk kedepannya kami mohon dari ibu-ibu untuk terus melanjutkannya” harap Yoppy.
Sementara itu dalam sambutan Kepala Dinas Perikanan Kab SBT Jahdi Marasabessy, S.Pi M.Si yang di bacakan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Zaini Rumalutur, sejak tahun 2022 progam GEF-6 CFI Indonesia telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir di Kab SBT. “Upaya KKP dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga nelayan merupakan langkah kongkret yang ada dalam program GEF-6 CFI Indonesia demi meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan di Kabupaten Seram Bagin Timur‘’ jelasnya.
Peserta Kegiatan Diversifikasi Usaha Perempuan Nelayan mendapat bimbingan materi dan praktek menjahit serta bantuan mesin jahit, kain batik ecoprint dan peralatan lainnya dari KKP melalui pendanaan hbah GEF 6 CFI Indonesia
Para peserta pelatihan turut mengapresiasi kegiatan pelatihan ini, salah satunya Irma Rumasukun. “Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur dan juga GEF- 6 CFI Indonesia yang sudah melaksanakan kegiatan ini serta memfasilitasi kegiatan ini, sehingga kami yang tadinya tidak bisa menjahit, alhamdulillah dalam waktu empat hari sudah bisa membuat 6 buah baju kurung, 6 buah kemeja dan 12 tote bag” ungkapnya.
“Kami juga di bekali mesin jahit, kain batik ecoprint dan alat lainnya. Kami berharap program seperti ini akan terus berlanjut dengan kegiatan pemberdayaan lainnya kepada kami perempuan nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur” tutur Irma.
Kegiatan ini merupakan salah satu pilihan usaha untuk penopang perekonomian keluarga dan salah satu program yang berpihak pada perempuan, mengingat perempuan merupakan salah satu potensi sumber daya pembangunan yang belum banyak memiliki akses dalam kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi.
0 COMMENTS