BOGOR (15/03). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan The 3rd Project Steering Committee (PSC) Meeting CFI Indonesia pada tanggal 15 Maret 2023. Pertemuan yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh perwakilan Eselon 1 lingkup KKP, WWF-US selaku GEF Agency CFI Indonesia Child Project, Dirjen Pengendali Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ir,Laksmi Dewanti, M.A selaku GEF Operational Focal Point (OFP) untuk Indonesia, perwakilan Yayasan KEHATI selaku executing agency untuk Komponen C CFI Indonesia sekaligus Administrator dari Program Blue Abadi Fund. Rapat PSC. Hadir pula secara during perwakilan dari Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Maluku dan Papua Barat, Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, Seram Bagian Barat, Teluk Wondama, Raja Ampat, dan Kaimana sebagai site project mewakili Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715, 717 dan 718. Sebelumnya, pada tahun 2022, PSC Meeting kedua dilaksanakan dalam rangka mengesahkan Annual Work Plan and Budget (AWPB) tahun 2022. .
Peserta kegiatan The 3rd Project Steering Committee (PSC) Meeting CFI Indonesia dilaksanakan secara hybrid (Bogor,15 Maret 2023).
Seperti sebelumnya, pertemuan ini juga bertujuan untuk meninjau dan menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan proyek (AWPB tahun 2023 ) yang telah disusun dan mendapatkan No Objection Letter (NOL). Rencana kerja dan anggaran tahun 2023 telah disusun oleh tim pelaksana hibah c.q Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan (PSDI) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) melibatkan mitra pelaksana kegiatan GEF-6 dari lingkup KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan Kabupaten site project, Perguruan Tinggi (Learning Center EAFM), lembaga riset,dan mitra lainnya.
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan DJPT KKP Ridwan Mulyana mewakili Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap membuka PSC Meeting. Dalam arahannya Ridwan menyampaikan pada periode 2021-2024, KKP akan melaksanakan beberapa terobosan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan nasional, diantaranya adalah kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dan Kampung Nelayan Maju (KALAJU). Lebih lanjut menyampaikan dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur, diharapkan penangkapan ikan yang terkendali dan proporsional dapat terwujud. “Salah satu perubahan yang mendasar dalam penangkapan ikan terukur yaitu perubahan mekanisme dari input control menjadi output control” Tegas Ridwan.
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan DJPT KKP Ridwan Mulyana didampingi Koordinator Teknis GEF-6 CFI Indonesia dalam pembukaan The 3rd Project Steering Committee (PSC) Meeting CFI Indonesia.
Kegiatan yang tercantum dalam AWPB yang dibahas dan disahkan dalam pertemuan ini merupakan usulan dari mitra pelaksana pusat lingkup KKP, Provinsi, dan Kabupaten serta Perguruan Tinggi, Lembaga Riset dan mitra lainnya. Ridwan menyampaikan semua kegiatan GEF-6 diarahkan untuk mendukung 5 program prioritas KKP termasuk Penangkapan Ikan Terukur . Pada kesempatan yang sama Ridwan mengharapkan AWPB Tahun 2023 yang akan disahkan pada hari ini, akan digunakan sebagai payung untuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh tim pelaksana pada tahun anggaran 2023.
Pertemuan ini ikut dihadiri GEF OFP, Laksmi Dewanthi. Melalui zoom meeting, beliau menyampaikan bahwa project ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia khususnya yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati, perubahan iklim dan degradasi lingkungan. “GEF-6 dapat mewujudkan komitmen-komitmen global dalam rangka perlindungan ekosistem laut dan mempraktekan pengelolaan perikanan berkelanjutan” tegas Laksmi. Selain itu Laksmi berharap GEF-6 ikut berupaya menimalisasi dampak dampak negatif, menciptakan lapangan kerja yang layak, pengentasan kemiskinan, dan ikut mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Lebih lanjut Laksmi menambahkan proyek ini diharapkan menjadi pembelajaran yang baik bagaimana Indonesia mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan lebih baik. “Dalam proyek ini dapat menghasilkan lesson learn pembelajaran yang dapat direplikasi oleh berbagai pihak di tempat masing masing” ujar Laksmi.
Fery Sutyawan selaku Koordinator Teknis GEF-6 CFI Indonesia menyampaikan bahwa capaian proyek GEF-6 hingga tahun 2022 diantaranya adalah melatih 354 nelayan untuk keterampilan dasar nelayan dan penanganan ikan, melatih 75 perempuan dalam pengolahan produk perikanan. Kemudian melatih 90 nelayan untuk pendataan menggunakan e-logbook, fasilitasi kepemilikan tanda daftar kepemilikan kapal untuk 90 nelayan kecil, membentuk 3 kelompok usaha nelayan dan 1 koperasi. Melalui dana hibah GEF-6 memfasilitasi reviu 4 dokumen Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) dan menyelesaikan 2 dokumen rencana zonasi tata ruang laut serta pencapaian lainnya.
Lebih lanjut Fery menyampaikan total anggaran kegiatan yang diusulkan untuk tahun 2023 mencapai kurang lebih 33 Milyar Pelaksanaan AWPB GEF-6 CFI Indonesia 2023 akan melibatkan 25 institusi pelaksana dengan rencana penerima manfaat 1.017 nelayan, 290 perempuan dan 419 masyarakat umumnya.
0 COMMENTS