728 x 90

TEROBOSAN BARU PEREMPUAN NELAYAN MALUKU TENGGARA KEMBANGKAN OLAHAN PRODUK IKAN ASAP CAIR

Produk Ikan Asap Cair Hasil Praktek Olahan Kelompok Ikan Terbang Ohoi Watkidat Maluku Tenggara (Watkidat, 26-28 Juni 2023)
Produk Ikan Asap Cair Hasil Praktek Olahan Kelompok Ikan Terbang Ohoi Watkidat Maluku Tenggara (Watkidat, 26-28 Juni 2023)

Ikan asap cair merupakan olahan ikan dengan perlakuan perendaman menggunakan bahan asap cair. Asap cair dihasilkan melalui cara mengkondensasikan atau mengembunkan biomassa dari proses pirolisis,  Kelebihan pengelohan dengan teknologi asap cair, antara lain, ikan dapat matang secara merata dengan lebih cepat, tidak gosong dan terhindar dari efek karsinogen yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

 

cfi-indonesia.id. Maluku dan beberapa daerah lain terkenal penghasil ikan asap yang sering dikenal ikan asar. Proses pengasapan yang dilakukan secara tradisional memliki banyak kekurangan. Dapat menyebabkan pencemaran lingkungan serta produk yang dihasilkan kurang sehat diantaranya mengandung senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong inovasi pengolahan ikan asap modern rama lingkungan, tanpa menghilangkan aroma dan rasa asap. Pengolahan dengan perlakuan tambahan asap cair sebagai pngawet alami mampu meningkatkan kualitas produk, higienis dan gurih serta berpeluang memiliki pasar yang lebih luas.

Kali ini KKP bersama Pelabuhan Perikanan Nusnatara (PPN) Tual gelar Pelatihan Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan (Olahan Ikan Asap Cair) di Ohoi Watkidat Kabupaten Maluku Tenggara. Pengolahan hasil perikanan dengan teknologi asap cair diharapkan akan menjadi salah satu produk utama hasil pengolahan ikan terutama pelaku usaha olahan ikan. Kegiatan pengembangan kapasitas ini difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF-6 CFI Indonesia.

Kegiatan Pelatihan Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan (Olahan Ikan Asap Cair) di Ohoi Watkidat Kabupaten Maluku Tenggara (26-28 Juni 2023)

 

Kegiatan penguatan kapasitas tersebut menargetkan kelompok wanita nelayan pengolah hasil perikanan yang terdiri dari kelompok wanita nelayan ohoi watkidat 2 kelompok, kelompok wanita nelayan Ohoi Ohoilean 1 kelompok dan kelompok wanita nelayan Ohoi Ohoirenan 1 kelompok total peserta 34 orang.

Kegiatan ini berlangsung Balai Ohoi Watkidat selama tiga hari dari tanggal 26 - 28 Juni 2023.

Menyambut pelaksanaan kegiatan pelatihan pengolahan ikan tersebut, sekertaris Ohoi Watkidat Yahoya Fakaubun mewakili pemerintah ohoi dan segenap masyarakat Ohoi Watkidat, Ohoi Ohoilean dan Ohoi Ohoirenan memberi apresiasi setinggi tingginya kepada KPP RI, GEF-6, Dinas Perikanan Maluku Tenggara, PPN dan Akademisi Politeknik Perikanan Negeri Tual atas terselenggaranya kegiatan ini.

Yahoya sangat mengharapkan semangat kerjasama, kekompakan bagi perempuan nelayan pengolah hasil perikanan agar dapat memanfaatkan sebaik mungkin potensi ikan dan sumberdaya lainnya. ”Saya berharap peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang diterima lewat materi serta praktek kerja memproduksi produk perikanan yang berkualitas, hygienis serta memiliki legalitas produk demi menambah penghasilan bagi kaum perempuan, bagi keluarga, bagi masyarakat ohoi dan juga bagi daerah ini” Yahoya.

Kegiatan pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara Niko Ubro, M.Si.  Dalam sambutannya Ubro memberikan sedikit gambaran umum tentang apa itu asap cair dan bahan dasarnya kepada para peserta pelatihan sebelum menerima materi dari Elizabet Tapotubun Dosen Peneliti sekaligus Specialis Ikan Asap Cair nantinya.

”Saya berharap kepada GEF 6 dan kepada Dosen Leni kiranya bukan sekedar memberikan pelatihan saja tetapi kerjasama yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan mutu produk, kemasan, label perizinan halal sampai pada distribusi pemasaran (marketing) produk ikan asap cair hasil  produksi  kelompok perempuan nelayan ini kedepannya” harap Niko.

Selajutnya Nico mengajak para nelayan untuk merubah pola pikir para perempuan nelayan dalam rangka kemandirian usaha dalam peningkatan ekonomi keluarga. ”Kegiatan pelatihan bagi perempuan nelayan (istri dari nelayan) ketiga Ohoi sebelumnya juga sudah mengikuti kegiatan Diversifikasi Pengolahan Hasil Perikanan di Aula Anugerah Ohoijang Langgur 15 - 16 Juni 2023 kemarin, dengan tambahan pelatihan olahan ikan asap cair ini makin menambah pengetahuan olahan ikan dan dapat menentukan pilihan produk unggulan yang bisa dipasarkan” ujar Niko.

Jantje Warawarin, M.Si mewakili Kepala Pelabuhan PPN Tual menyampai Peran PPN Tual dalam mendorong Pengolahan Perikanan di wilayah Pesisir dan pulau-pulau kecil. Menurutnya sangat penting kegiatan pasca tangkap termasuk pengolahan ikan didaerah pusat produksi ikan seperti Maluku Tenggara agar memiliki nilai tambah. Di Maluku Tenggara terkenal produksi pelagis kecil seperti ikan tongkol dan layang yang melimpah pada musim musim tertentu, bahkan hasil tangkapanya tidak semuanya diserap pasar. ”Sehingga butuh inovasi pengolahan, selain ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut juga menjadi potensi ekonomi baru bagi kaum perempuan nelayan yang sudah terbentuk dalam kelompok kelompok usaha pengolahan seperti di Ohoi Watkidat, Ohoirenan dan Ohoilean” ujar Jantje.

Peserta Kegiatan Pelatihan Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan (Olahan Ikan Asap Cair) mendapatkan paket bantuan peralatan produksi sebagai bahan praktek. Melalui GEF 6 CFI Indonesia  memfasilitasi beberapa peralatan produksi diantaranya freezer, oven, kompor, vacuum sealer dan peralatan produksi lainnya. Paket bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada peserta diwakili oleh Ketua Kelompok Perempuan Nelayan Ohoi Watkidat dan Ketua Kelompok Perempuan Neyalan Ohoi Ohoirenan.

Kegiatan selanjutnya Pelatihan Pembuatan Produk Ikan Asap Cair pada hari selasa, 27-28 Juni 2023 yang bertempat pada Rumah Produksi Ohoi Watkidat.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments