cfi-indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gelar Project Steering Committee (PSC) Meeting dalam rangka persiapan pelaksanaan Project GEF 6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia untuk tahun 2024. Pertemuan PSC yang ke lima ini membahas dan mengesahkan Addendum Grant Agreement (GA), Standard Operational Procedure (SOP), dan Annual Work Plan and Budget (AWPB) 2024 (Bandung, 18-20 Januari 2024).
Project GEF 6 CFI Indonesia, adalah kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan WWF GEF Agency untuk mengimplementasikan Ecosystem Approach to Fisheries Management in Eastern Indonesia melalui Komponen A, B, dan D. Proyek ini berlangsung pada Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715, 717 dan 718, berdasarkan Perjanjian Hibah antara KKP selaku executing agency dan WWF GEF Agency sebagai implementing agency sejak 23 Desember 2019 dan akan berakhir 30 Agustus 2024.
Pada akhir tahun 2023 ini, GEF 6 memasuki akhir tahun ketiganya, dan menurut perjanjian Grant Agreement, maka masa kerja GEF 6 seharusnya berakhir pada bulan Agustus 2024, namun berbagai kendala menyebabkan berbagai output GEF 6 masih belum terealisasi, sehingga diusulkan untuk perpanjangan melalui No Cost Extension. Pengusulan No Cost Extension ini juga tentunya dengan alasan yang kuat, karena melalui perpanjangan ini diharapkan dapat mendukung secara langsung program Menteri Kelautan dan Perikanan, dan juga tantangan pembangunan saat ini.
Kegiatan Project Steering Committee (PSC) Meeting dalam rangka persiapan pelaksanaan Project GEF 6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia untuk tahun 2024 di Bandung (18-20/01/2024)
Pertemuan PSC yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh perwakilan Eselon 1 lingkup KKP, WWF-US selaku GEF Agency CFI Indonesia Child Project, Dirjen Pengendali Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selaku GEF Operational Focal Point (OFP) untuk Indonesia.
Yayan Hernuryadin selaku Ketua Tim Kerja Pemantauan di Atas Kapal Penangkap Ikan dan Kapal Pengangkut Ikan Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan (PSDI) mewakili Direktur PSDI membuka dan menyampaikan arahan kegiatan PSC Meeting 2024. Ia menyampaikan bahwa pada dasarnya Project GEF 6 CFI Indonesia telah menjadi salah satu pendukung pencapaian kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui sejumlah aktivitas yang mendukung penangkapan ikan terukur dan pengelolaan pesisir berbasis EAFM. Lebih lanjut Yayan melaporkan progress GEF 6 selama kurun waktu 3 Tahun terakhir melaksanakan banyak kegiatan seperti reviu rencana pengelolaan perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715, 717, 718 dan Ikan Terbang sedang dilakukan, sejumlah pertemuan Lembaga Pengelolaan Perikanan baik tingkat WPPNRI maupun Nasional telah dilakukan, sebanyak 554 nelayan telah dilatih sertifikasi, 312 perempuan dilatih keterampilan pengolahan diversifikasi. “Seluruh kegiatan bersumber dari dana hibah GEF dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah mitra dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Pelabuhan Perikanan Nusantara, hingga LC EACM lokasi proyek” kata Yayan.
“Dalam pelaksanaan proyek GEF 6 terkendala pandemik Covid-19 dan efektif sejak tahun 2021. Mengingat kendala tersebut kami mengajukan No Cost Extension untuk perpanjangan kegiatan proyek tersebut sampai 31 Desember 2026” Ujar Yayan Technical Coordinator GEF 6
Sebelumnya usulan tersebut telah dibahas dengan pihak donor dan unit kerja terkait di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan pada bulan November 2023 yang menghasilkan draft Amandemen Grant Agreement, Standard Operational Procedure dan Annual Workplan and Budget 2024-2026, Project GEF 6.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dewanthi selaku GEF National Operational Focal Point untuk Indonesia ikut memberikan arahan. Melalui zoom meeting, Laksmi menyambut baik progress positif GEF 6. Ia menyampaikan pada kegiatan workshop evaluasi project GEF yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Desember 2023, pihaknya telah mencatat kemajuan dan perkembangan project CFI Indonesia pada tahun 2023 dan sekaligus juga menyimak rencana kegiatan pada tahun 2024 dimana perencanaan projectnya melibatkan 102 kegiatan dengan alokasi dana sebesar 2 juta US dollar yang diharapkan akan dapat mendukung 43 program prioritas KKP.
Laksmi juga menyinggung rencana perpanjangan project tanpa penambahan biaya hingga tahun 2026 yaitu 31 Desember 2026. Ia berharap agar jika PSC meeting kali ini akan mengajukan perpanjangan waktu pelaksaan project maka KKP perlu menyampaikan permohohan tertulis secara formal kepada GEF OFP. Pihaknya akan mencermati permohonan tersebut agar dapat mengeluarkan surat dukungan atas usulan perpanjangan masa perpanjangan project tanpa penambahan biaya. “Perpanjangan ini diharapkan dapat memberikan waktu yang cukup untuk project CFI di Indonesia untuk mencapai target yang telah ditentukan” tegasnya.
Lebih lanjiut Laksmi berharap tahun ini hingga tahun 2026, GEF 6 dapat dimanfaatkan oleh stakeholder terkait agar project CFI Indonesia tidak hanya sekedar project bisnis tapi merupakan project environment benefic yang dapat memberikan manfaat tidak hanya di tingkat lokal, nasional namun dtingkat global. “Project CFI juga dapat memberikan kontribusi terhadap perlindungan keanekaragaman hayati dan pengelolaan internasional. Kami berharap Project ini dapat dilaksanakan secara akuntable dan transparan serta dapat memastikan adanya aspek-aspek berkelanjutan sehingga projectnya dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan bahkan setelah project ini nanti berakhir di tahun 2026” Harap Laksmi.
Manager CFI Indonesia - WWF US GEF agency Heike Lingertart, melalui zoom, juga menyampaikan apresiasinya atas tersenggeranya PSC Meeting 2024. Ia menyinggung rencana agenda PSC meeting untuk melanjutkan pengesahan GA, SOP dan AWPB. Lebih lanjut Ia berharap agar pihak KKP dapat mengajukan permohonan pemberitahuan rencana perpanjangan project GEF 6 CFI Indonesia kepada GEF National Operational Focal Point untuk Indonesia.
Project Manager Adipati Rahmat menyampaikan AWPB tahun 2024 sebanyak 101 kegiatan dengan anggaran sekitar 31 M dan melibatkan 32 mitra pelaksanaan. Menurutnya, sedianya kegiatan ini telah dipetakan jadwal pelaksanaannya dari Januari hingga Oktober 2024. Namun dengan proses amandemen GA belum selesai, memungkinkan perubahan jadwal kegiatan. Meskipun prosesnya persiapan telah dilakukan sejak Bulan November tahun lalu. “Dalam PSC meeting ini kami ingin menyampaikan bahwa kami bisa melaksanakan kegiatan 2024 apabila dokumen-dokumen sudah bisa disahkan dengan melihat AWPB, SOP, GA telah di bahas jauh-jauh hari terutama pada kegiatan Special PSC Meeting Bulan November tahun lalu” ungkap Adipati.
Lebih lanjut Adipati menjelaskan AWPB Tahun 2024 sudah tersusun dilengkapi beserta dengan TOR dan RAB kegiatannya. Kegiatan dalam AWPB GEF 6 tersusun berdasarkan pada pemenuhan program berbasis output dan outcome project terutama Theory of Change, mengintegrasikan dengan program Blue Economy MKP. Semua usulan telah dibahas bersama mitra pelasksana dan melibatkan tim dari Setditjen Perikanan Tangkap dan Inspektorat Jenderal serta WWF representatif. Harapannya program GEF 6 dapat berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan dan ekosistemnya.
0 COMMENTS