728 x 90

GEF 6 : MENGGAGAS IKON MALUKU TENGGARA MELALUI ECOPRINT RAMAH LINGKUNGAN DAN BERNILAI TINGGI

cfi-Indonesia.id. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong alternatif peningkatan pendapatan rumah tangga nelayan melalui kegiatan ekonomi kreatif. Salah satunya kegiatan mencetak batik ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan pewarna alami yang ada di wilayah pesisir yang disebut ecoprint. Pelatihan ecoprint yang difasilitasi lewat pendanaan program GEF 6 CFI Indonesia Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) 715,717, 718) Components A, B and D, kali ini dilaksanakan di Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, (28-30 Mei 2024). 

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan istri nelayan dan perempuan pesisir di Kabupaten Maluku Tenggara. Diharapkan inovasi baru ini mampu menjadi bekal membangun jiwa kewirausahaan sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga.  Juga berdampak meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya dan pendapatan daerah Kabupaten Maluku Tenggara.

Foto bersama sessi pembukaan kegiatan diversifikasi usaha wanita nelayan melalui pembuatan, promosi dan pemasaran ecoprint  bersama Plt Sekda Maluku Tenggara Nicodemus Ubro, PMU GEF 6, Narasumber Zie Batik Semarang dan peserta kegiatan di Langgur (28/05/2024) 

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Tenggara Nicodemus Ubro, menyempatkan membuka kegiatan diversifikasi usaha wanita nelayan melalui pembuatan dan pemasaran ecoprint. Ia sangat bersemangat mendorong peserta agar mampu memanfaatkan peluang ini, selain meningkatkan pendapatan, juga menciptakan ikon baru oleh-oleh khas daerah lewat batik ecoprint.

Untuk itu Nico Ubro yang juga Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara mengucapkan terimakasih dan kebanggan setinggi tingginya kepada KKP,  GEF-6 CFI Indonesia dan WWF US sebagai pendonor kegiatan ini. “Kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas ketrampilan usaha yang ada di Kabupaten Tenggara serta perluasan lapangan kerja bagi perempuan  pesisir” ungkap Nico.

Perwakilan PMU GEF-6 CFI Indonesia Faridatun Amalia Hasanah selaku Safe Guard and Gender Specialist, menyampaikan pentingnya pelatihan ecoprint. Menurutnya praktek pelatihan ecoprint sederhana, mudah dipraktekkan, ramah lingkungan karena bahan yang digunakan tersedia di alam dan tanpa bahan percemar lingkungan.  “Batik ecoprint memiliki nilai jual yang tinggi sekalipun pembuatan terbilang sederhana tetapi bernilai jual tinggi karena memakai bahan alami, memiliki harga pasaran berkisar antara 300-500 ribu rupiah di pasaran dan yang terakhir sebagai alternatif tambahan bagi pendapatan usaha wanita nelayan” ungkap Amalia.

Praktek pembuatan batik ecoprint menggunakan daun sebagai motif dan pewarna alami pada kegiatan diversifikasi usaha wanita nelayan melalui pembuatan, promosi dan pemasaran ecoprint   di Langgur (29/05/2024) 

Amalia melanjutkan “Pelatihan ini juga dimaksud agar nantinya produk ecoprint ini sebagai salah satu produk unggulan atau ciri khas dari Maluku Tenggara karena nilai jual ecoprint tinggi dipasaran dan juga potensi pasar karena daerah ini merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat bagus sehingga wisatawan yang berkunjung bisa memperoleh cinderamata atau oleh oleh”.

Amalia juga menambahkan informasi terkait rencana kedatangan Menteri KKP di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara sehingga hasil praktek ecoprint dapat dipamerkan dalam agenda kunjungan tersebut. Ia berharap kepada para wanita nelayan agar semangat dalam berkreasi dan berwirausaha.

Kegiatan diversifikasi usaha wanita nelayan melalui pembuatan dan pemasaran ecoprint di ikuti oleh peserta istri nelayan dan perempuan pesisir yang berjumlah 20 orang yang terdiri beberapa desa/Ohoi yakni Ohoi Watkidat,. Ohoi Hako, dan Ohoidertavun. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepada Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, PMU GEF-6, Kepala Desa/Ohoi Watkidat.

Lewat kerjasama dengan Zie batik dari Semarang, mengajarkan para kelompok istri nelayan dan perempuan pesisir memproduksi batik ecoprint dengan dua teknik yaitu pounding (dengan cara dipukul) dan steam (dengan cara dikukus).

Kunjungan Plt Bupati Jaswono dan Plt Sekda Nicodemus Ubro serta sejumlah pejabat daerah Maluku Tenggara pada kegiatan diversifikasi usaha wanita nelayan melalui pembuatan, promosi dan pemasaran ecoprint  di Langgur (30/05/2024) 

Sejumlah pejabat daerah turut berkunjung pada kegiatan tersebut, Dinas Pariwisata, kepala BKKBN, Kepala Bank BPDM, Staf Ahli, Plt Sekda dan Plt Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Jaswono bersama isterinya. Sebagai bentuk dukungan memberi semangat dan motivasi kepada para peserta, para Pejabat Daerah Maluku Tenggara tersebut membeli produk batik Ecoprint hasil praktek. Beberapa produk yang dihasilkan diantaranya Batik Ecoprint, Tas dan Kaos.

Peluang Pengembangan

Kepala Bank BPDM bersedia membangun kemitraan bersama UMKM berupa permodalan kredit KUR usaha Mikro. Peluang ini direspon positif oleh para peserta kegiatan.

Plt Bupati Maluku Tenggara  Jaswono mengapresiasi kegiatan GEF 6 CFI Indonesia ini. Ia akan mendorong agar produk ecoprint tersebut dapat digunakan sebagai seragam bersama baik di lingkup pemerintahan kabupaten dan seragam sekolah.

Usai kegiatan diversifikasi usaha wanita nelayan melalui pembuatan dan pemasaran ecoprint, Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai panitia pelaksana penyerahan alat dan bahan produksi kepada peserta dari Ohoi Watkidat, Ohoi Hako, Ohoi Ohoidertavun. Diharapkan mereka dapat mengembangkan secara mandiri dan menghasilkan produk ecoprint makin ikonik ciri khas kei seperti daun singkong embal.

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments