cfi-indonesia.id. Kementerain Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggaraan penyusunan Materi Teknis Ruang Perairan / Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu (RZ KSNT) Pulau Nuhyut. Kegiatan penyusunan Dokumen Final didukung pendanaannya dari program GEF 6 CFI Indoensia The Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) in Eastern Indonesia dalam rangka mengoptimalkan potensi sumberdaya perikanan dan kelautan serta sekaligus melakukan perlindungan dan perbaikan habitat dan ekosistem, melalui pengembangan komoditas unggulan dan penerapan perikanan terukur dengan enam aspek fokus kegiatan yang meliputi kelestarian sumber daya ikan, habitat dan ekosistem, teknik penangkapan ikan, sosial, ekonomi, serta kelembagaan. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan kegiatan tahun sebelumnya yang juga di fasilitasi oleh GEF-6 CFI Indonesia.
Pulau Nuhuyut merupakan salah satu KSNT yang berada di wilayah Fisheries Management Area – FMA 715, 717 & 718, yang merupakan wilayah kerja GEF 6. Sebagai Pulau Pulau Kecil Terluar (PPKT), Pulau Nuhuyut atau Pulau Kei Besar merupakan salah satu pulau kecil terluar bagian dari gugusan Kepulauan Maluku di Kabupaten Maluku Tenggara. Kawasan perairan pulau tersebut memiliki sumberdaya alam yang unik dan potensi sumber daya pesisir dan laut yang beragam baik dari segi kuantitas maupun kualitas, yang diantaranya adalah potensi ikan dan wisata bawah laut yang sangat potensial untuk dikembangkan. Dari sudut pertahanan dan keamanan, PPKT memiliki arti penting sebagai garda depan dalam menjaga dan melindungi keutuhan NKRI.
Kementerian Kelautan dan Perikanan cq. Direktorat Perencanaan Ruang Laut, Ditjen.PRL, melaksanakan kegiatan Diskusi Tematik RZ KSNT PPKT Pulau Nuhuyut, yang merupakan salah tahapan dalam penyusunan Dokumen Final RZ KSNT PPKT Pulau Nuhuyut. Kegiatan dilaksanakan dalam rentang waktu 11-15 Juli 2023. Diskusi tematik melibatkan Kementerain/Lembaga terkait diantaranya Direktorat Wilayah Pertahanan-Kementerian Pertahanan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Perhubungan, BPIW-Kementerian PUPR dan internal KKP.
Direktur Wilayah Pertahanan, Kementerian Pertahanan, Laksamana TNI Sugeng Suryanto menyampaikan dukungan sepenuhnya dalam upaya penjagaan PPKT, nilai strategis PPKT Nuhuyut, isu startegis PPKT, dan peningkatan pertahanan dan keamanan Negara, dan optimalisasi penyelesaian masalah perbatasan Negara. Lebih lanjut Sugeng menjelaskan Satker pendukung wilayah pertahanan PPKT Pulau Nuhuyut, antara lain Lanal Tual (P. Kei Kecil) yang memiliki Dermaga, Kodim 1503/Tual (P. Kei Kecil), Lanudal Tual (P. Kei Kecil), Satrudal Kota Tual (Kosekhanudnas IV) (P. Kei Kecil), Pembentukan Koramil Tual (Rencana 2024).
Turut hadir pula Direktur Perikanan dan Kelautan, yang diwakili oleh Koordinator Tata Kelola Laut dan Pesisir, Kementerian PPN/Bappenas, Roby Fadillah. Menurutnya Perikanan di Pulau Nuhuyut sebagai salah satu sektor prioritas. Olehnya itu pentingnya pembangunan Kemaritiman dan wilayah kepulauan melalui Konektivitas dan sistem logistik wilayah kepulauan termasuk di PPKT Nuhuyut.
Direktur Kepelabuhanan, Kementerian Perhubungan yang diwakilkan oleh Pengevaluasi Rencana Induk dan Pengembangan Pelabuhan, Triana Pangestuti. Menurutnya penting perencanaan pelabuhan terintegrasi, terdiri atas potensi hinterland, perencanaan areal daratan, perencanaan areal perairan, konektifitas wilayah, dan kebijakan strategis dan kebijakan pengembangan wilayah. Fasilitas Pelabuhan di Maluku Tenggara, meliputi Wilayah Kerja Unit Penyelenggara Pelabuhan Tual yaitu Pelabuhan Elat dan Pelabuhan Banda Eli.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah (Puswil) III, BPIW, Kementerian PUPR, yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Wilayah IIIB BPIW, Sukamto, membahas posisi Infrastruktur Bidang PUPR adalah sebagai penggerak Sub Sistem/Rantai Kegiatan, mulai dari produksi hingga pemasaran. Selain itu, Sukamto menambahkan skenario pengembangan wilayah Maluku, sebagai pendorong terwujudnya LIN, dengan dukungan infrastruktur di SKPT Saumlaki, SKPT Moa, serta wilayah sentra produksi perikanan.
“Dukungan infrastruktur PUPR dalam pembangunan di Pulau Nuhu Yut / Kei Besar yakni Pembangunan Embung Ohoiraut, Pembangunan Sarana/Prasarana Pengaman Pantai Desa Rahareng Barat 200 m, Penanganan Jalan Sp. Holat - Ohoiraut (Pulau Kei Besar), Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu – Ohoiraut, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 1.421 unit di Kab. Maluku Tenggara, dan BSPS untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) (10 Desa)” ujar Sukanto. Dukungan terhadap pembanguan Pulau Nuhuyut tetap berlanjut tersusun dalam rencana aksi PUPR Tahun 2023-2029 pembangunan infrastruktur Pulau Nuhuyut / Kei Besar, diantarnya pengembangan prasarana Bidang SDA dan Irigasi (pembangunan intake air baku), Pembangunan Jalan Sp. Holat - Ohoiraut (Pulau Kei Besar), pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu – Ohoiraut, pengembangan jaringan jalan Elat - Sp. Ngurdu - Fako – Holat Ohoiraut, pembangunan spam, sistem pengelolaan air limbah domestik, sistem pengelolaan persampahan, pemugaran permukiman kumuh dan peremajaan permukiman kumuh, dan bantuan stimulan perumahan swadaya.
Sementara itu, pakar penyusunan RZ KSN Kawasan Seram dari IPB, Akhmad Solihin, S.Pi., MH., menyinggung pentingnya sistem logistik perikanan dengan konektifitas dari SPOKE, SUB HUB dan HUB untuk dalam upaya menjaga sistem rantai dingin perikanan. “Perlunya dukungan infrastruktur prasarana dan sarana dasar di bidang perikanan” kata Solihin.
Kegiatan lanjutan Diskusi Tematik Internal KKP telah dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2023 di Hotel Moxy Bandung, Jakarta. Pertemuan dipimpin oleh Koordinator Kawasan Strategis dan dihadiri oleh Direktur Kepelabuhanan Perikanan - DJPT, perwakilan dari Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan – DJPT, Biro Perencanaan, Direktorat KLHK - DJPRL, Direktorat P4K – DJPRL, dan Pakar / Tenaga Ahli.
Direktur Kepelabuhanan Perikanan – DJPT menyampaikan kebijakan, isu dan permasalahan serta program kegiatan. Rencana lokasi Pelabuhan Perikanan (kepmen 109 Tahun 2023), terdapat 42 lokasi Pelabuhan Perikanan (PP), 5 Lokasi ditetapkan sebagai pelabuhan pangkalan berdasarkan Kepmen 4 Tahun 2023 yaitu : Ambon, Tual, Dobo, Benjina Tual/SIS, 2 lokasi terdapat di WP RZKSNT yaitu PP Elat dan Weduar. Rencana program/kegiatan pengembangan pelabuhan di PPKT Pulau Nuhuyut, yaitu membuat jaringan konektifitas antar pelabuhan perikanan (PPN Tual dan PP Dobo sebagai Hub PP Elat dan PP Weduar sebagai Feeder), peran PP Elat dan PP Weduar sebagai feeder yaitu pemasok bahan baku industri.
Pada kesempatan yang sama Direktur PSDI – DJPT, yang diwakili oleh Kasubpokja Pemanfaatan SDI Laut Teritorial, Rizal Rifai, menyampaikan terkait dengan zonasi perikanan tangkap terukur dan kampong nelayan maju, potensi perikanan tangkap di WPP 714 dan 718, serta isu permasalahan pengelolaan perikanan.
Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut – DJPRL, yang diwakili oleh Ibu Cora Mustika, menyampaikan rencana pengembangan kawasan konservasi dalam upaya perlindungan ekosistem pesisir di PPKT Pulau Nuhuyut, kawasan konservasi di sekitar PPKT Pulau Nuhuyut, yaitu KKPN SAP Kepulauan Aru Tenggara dan KKPN TWP Taman Laut Banda Maluku Tengah, terdapat jalur ruaya biota penyu dan mamalia laut yang melintas di sekitar perairan PPKT Pulau Nuhuyut.
Selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap draft struktur ruang laut dan pola ruang laut, beberapa poin hasil diskusi termasuk didalamnya perubahan luasan alokasi ruang untuk zona pelabuhan perikanan, dan usulan penambahan kawasan konservasi dengan penetapan alokasi ruang untuk kawasan konservasi di KSNT PPKT Pulau Nuhuyut. Diharapkan dokumen draft final dapat segera menjadi dokumen final KSN Pulau Nuhuyut.
0 COMMENTS