cfi-indoensai.id. Bogor (12/10/2023), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, bekerja sama dengan Forum Kemitraan Konsorsium Perikanan Tangkap (FK2PT) dan Asian Fisheries Society (AFS), menyelenggarakan "The 2nd Capture Fisheries International Seminar". Seminar Internasional yang didanai oleh hibah Global Environmental Facility (GEF) - 6 Coastal Fisheries Initiative - Indonesia Child Project (CFI-ICP) di Kawasan Timur Indonesia ini mengangkat tema "Smart Technology for Quota-Based Sustainable Fisheries" yang diselenggarakan Bogor pada hari Kamis, 12 Oktober 2023.
Foto bersama peserta The 2nd Capture Fisheries International Seminar dengan Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumberdaya Manusia KP, Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Dekan FPIK IPB University serta pembicara kunci dari dalam dan luar negeri di Bogor (12/10/2023).
Ketua panitia penyelenggara Seminar Internasional Prof. Budy Wiryawan melaporkan bahwa kegiatan seminar internasional dihadiri oleh para peneliti dari berbagai instansi dalam dan luar negeri. Turut hadir tokoh penting seperti Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumberdaya Manusia yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Rektor IPB, Dekan FPIK serta sejumlah tokoh penting lainnya. Selain itu, kehadiran para pembicara kunci dari berbagai belahan dunia seperti Prof. Steve Eayrs (Direktur Smart Fishing Consulting Australia), Dr. Mudjeekewis D. Santos (Ilmuwan Senior dari Philippine Fisheries Research Institute), Ir Alexander Ludi, MBA (CMO Frogs), serta Prof. Ari Purbayanto, Dosen Senior di Departemen PSP dan Direktur Eksekutif Akreditasi Nasional Pendidikan BAN PT. Kehadrin toko penting dan pembicara kunci pada kegiatan ini mampu memberikan pandangan baru dan mendalam terkait teknologi cerdas dalam konsep perikanan terukur yang berkelanjutan.
“Berfokus pada inovasi dan praktik baik penangkapan ikan terukur, Panitia selaku penyelenggara berkomitmen untuk mendukung serta mendorong para peneliti bidang perikanan dalam melakukan publikasi serta riset terkait perikanan, sebagai dasar untuk membuka jalan menuju masa depan perikanan yang lebih baik dan berkelanjutan, papar Budi.
Apresiasi ditujukan terhadap dukungan para sponsor yang berkontribusi dalam penyelenggaraan seminar seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, GEF Global Environment Facility, Forum Kemitraan dan Komunikasi Perikanan Tangkap yang diwakili oleh Dr. Agus Suherman sebagai Ketua, Asian Fisheries Society yang diwakili oleh Presiden AFS, Prof. Emeritus Neil Loneragan, Worldwide Fund for Nature (WWF), dan Konsorsium Tuna yang diwakili oleh Ny. Thilma Komaling dari Resonance Global.
Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manuasi Kelautan dan Perikanan Dr. I Nyoman Radiarta, mewakili Menteri KKP Indonesia menyampaikan sambutan pada kegiatan The 2nd Capture Fisheries International Seminar di Bogor (12/10/2023).
Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manuasi Kelautan dan Perikanan Dr. I Nyoman Radiarta, mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia menyampaikan pentingnya seminar internasional ini bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). ”Saat ini, Pemerintah Indonesia telah menetapkan sistem tata kelola perikanan melalui kebijakan perikanan berbasis kuota untuk perikanan yang berkelanjutan. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya melakukan penangkapan ikan secara terkendali dan proporsional, dilakukan pada zona penangkapan ikan yang terukur, berdasarkan kuota penangkapan dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan serta pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional ” ungkap Radiarta. Selanjutnya Radiatra berharap Kegiatan seminar internasional ini, dapat menjadi media untuk sosialisasi dan memperkenalkan kebijakan pemerintah untuk pembangunan perikanan berkelanjutan.
Rektor IPB University Prof. Arif Satria dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (PSP FPIK IPB) sesuai dengan mandat yang diberikan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi perikanan tangkap yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang meliputi alat tangkap, teknologi eksploitasi sumberdaya perikanan, kapal dan transportasi perikanan, kebijakan perikanan tangkap, manajemen perikanan tangkap, dan manajemen pelabuhan perikanan, diharapkan dapat berperan penting dan berkontribusi dalam pembangunan perikanan dan kelautan nasional maupun global. ”Penyelenggaraan seminar internasional ini dapat menjadi ajang menyebarluaskan informasi hasil-hasil penelitian di bidang perikanan tangkap, yang dapat menjadi bahan referensi bagi para pemangku kepentingan. Kegiatan ini juga didiharapkan dapat meningkatkan jumlah publikasi penelitian pada jurnal internasional bereputasi” kata Satria.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Prof. Fredinan Yulianda menyampaikan sambutan pada kegiatan The 2nd Capture Fisheries International Seminar di Bogor (12/10/2023).
Terselenggaranya kegiatan The 2nd Capture Fisheries International Seminar menjadi kebanggaan bagi IPB University terutama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Dekan FPIK IPB Prof. Fredinan Yulianda dalam sambutan pembukaan acara menyatakan turut bangga dengan Departemen PSP FPIK IPB, yang secara teratur menyelenggarakan seminar perikanan tangkap internasional dan nasional, bekerja sama dengan FK2PT yang merupakan himpunan profesi perikanan tangkap. ”Perguruan tinggi penting untuk ikut berkontribusi dari aspek saintifik, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pembangunan perikanan secara berkelanjutan” Kata Fredinan. Ia menambahkan kegiatan seminar ini selain sebagai wahana untuk mendiseminasikan hasil penelitian diharapkan juga dapat meningkatkan kerja sama untuk saling mendukung pelaksanaan kegiatan merdeka belajar kampus merdeka.
President of Asian Fisheries Society Neil Loneragan, BSC Hons, PhD, menyampaikan keynote speechnya pada kegiatan The 2nd Capture Fisheries International Seminar di Bogor (12/10/2023)
President of Asian Fisheries Society Neil Loneragan, BSC Hons, PhD, menyampaikan bahwa Asian Fisheries Society adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada Tahun 1984 dan memiliki visi "Masyarakat peneliti dan pemangku kepentingan lainnya di Asia Pasifik yang dinamis dan dihargai oleh para anggotanya karena kemampuannya untuk memberikan kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengembangkan kapasitas dalam ilmu perikanan dan akuakultur”. The 2nd Capture Fisheries International Seminar, menjadi salah satu bagian penting dari AFS. “Kegiatan ini menyatukan para peneliti dari seluruh Indonesia dan dunia untuk berbagi pengetahuan dengan menggunakan pendekatan baru, mengidentifikasi solusi, dan membangun jaringan untuk meningkatkan penelitian dan pengelolaan perikanan berkelanjutan. Hal ini sangat penting untuk mendorong transfer pengetahuan dan pertukaran informasi tentang inisiatif baru dalam perikanan tangkap ” ungkap Loneragan.
Dr. Agus Suherman PLt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP dalam keynote speechnya memaparkan meteri terkait dengan Transformasi dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan melalui Penerapan Kebijakan Penangkapan Ikan Berbasis Kuota. Menurut Suherman, Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Berbasis Kuota, beserta peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri No. 28 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Berbasis Kuota merupakan wujud tanggungjawab pemerintah untuk dapat melakukan tata kelola perikanan secara berkelanjutan. ”Penangkapan Ikan Terukur sebagai upaya untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya ikan ”ujar Suherman.
Plt Direktu Jenderal Perikanan Tangkap KKP Dr. Agus Suherman, menyampaikan keynote speechnya pada kegiatan The 2nd Capture Fisheries International Seminar di Bogor (12/10/2023)
Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP mengungkap Inovasi teknologi sangat penting untuk dapat mempercepat laju pembangunan perikanan dan kelautan. ”Pemerintah telah mengembangkan berbagai sistem elektronik terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas basis data perikanan diantaranya yaitu Pengembangan Sistem Penangkapan Ikan Berbasis Kuota (E-PIT); Pengembangan Basis Data Kapal Penangkap Ikan; Memperkuat Dashboard Sistem Perizinan; serta Rencana Pengembangan Teknologi Pengukuran untuk memudahkan perhitungan potensi volume pendaratan, yang akan bermanfaat pada proses pendataan, mempercepat proses pendaratan, serta diproyeksikan dapat mendukung pelaksanaan PNBP pasca produksi” Papar Suherman.
Dr. Fedi Sondita bertindak sebagai moderator Diskusi Panel merupakan salah satu dosen senior di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan memoderatori Prof. Ari Purbayanto, Prof. Stephen Eayrs, Mudjekeewis D. Santos, PhD, dan Ir Alexander Ludi, MBA. Prof. Ari Purbayanto Dosen Departemen PSP FPIK IPB memaparkan materi tentang Perkembangan Teknologi Cerdas yang Diimplementasikan dalam Perikanan Indonesia. Prof. Stephen Eayrs (Direktur Smart Fishing Consulting, Australia) memaparkan terkait penerapan teknologi cerdas berkelanjutan yang diimplementasikan dalam perikanan di Australia. Mudjekeewis D. Santos, PhD (Scientist at National Fisheries Research and Development Institute, Philippines) menyajikan materi terkait dengan Penerapan Teknologi Pintar untuk Perikanan Berkelanjutan di Filipina. Sedangkap Ir Alexander Ludi, MBA (CMO Frogs) menyajikan materi dengan judul From Challenges to Triumph: Accelerating Innovation of Start-Ups In the Age of Industry 4.0", pentingnya mempercepat inovasi bagi start-up di era Industri 4.0.
Kegiatan The 2nd Capture Fisheries International Seminar dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan lembaga swadaya masyarakat dari dalam Negeri dan Luar Negeri (12/10/2023)
Seminar ini juga menyajikan makalah dari para peneliti/akademisi dari dalam dan luar negeri terkait hasil penelitian/kajian berupa konsep ataupun teknologi terbaru untuk pengembangan perikanan tangkap. Seminar yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan lembaga swadaya masyarakat, yaitu: Institut Pertanian Bogor, Universitas Tirtayasa, Universitas Pattimura, Universitas Khairun, Universitas Diponegoro, Universitas Pertahanan Indonesia, Universitas Sriwijaya, Universitas Bangka Belitung, Universitas Mataram, Universitas Pajajaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Politeknik Ahli Bisnis Perikanan Jakarta, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai, Politeknik Perikanan Jembrana, Politeknik Perikanan dan Kelautan Bitung, Badan Riset Inovasi Nasional, Word Life Conservation Indonesia, Masyarakat dan Perikanan Indonesia, Konsorsium Tuna Indonesia, Yayasan Rekam Nusantara. Enam puluh dua pembicara mempresentasikan makalah dengan sub-tema Teknologi Penangkapan Ikan, Sumber Daya Perikanan, Kebijakan Perikanan, dan Manajemen Perikanan. Presentasi makalah disajikan secara paralel, 26 makalah dipresentasikan secara offline, dan 36 makalah secara online.
0 COMMENTS