cfi-indonesia.id. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku bersama Kemeterian Kelautan dan Perikanan (KKP) cq. Direktorat Sumberdaya Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap kembali lagi bekerja sama dalam mendorong peran isteri nelayan di Desa Sesar sebagai salah satu Desa nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Melalui pendanaan hibah Global Environment Facility, Coastal Fisheries Initiative – Indonesia Child Project (GEF6-CFI Indonesia) dilaksanakan pelatihan manajemen usaha perikanan tangkap bagi istri nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT)di Bula (05/09/2023).
Salah satu tantangan nelayan yang tetap berada dalam wilayah kemiskinan adalah pemenuhan kebutuhan ekonomi hanya diandalkan pada peran suami dalam mencari ikan di lain sisi kemampuan manajemen usaha sangat terbatas khususnya pencatatan pemasukan dan pengeluaran, dalam kondisi ini seharusnya isteri nelayan dapat berperan aktif guna membantu suami dalam konsep manajemen. Hal inilah yang menjadi salah satu perhatian DKP Maluku untuk dapat mendorong peningkatan peran serta istri-istri nelayan tersebut, melalui kegiatan Pelatihan Manajemen Usaha yang diselenggarakan pada tanggal 5 September 2023 yang bertempat di Desa Sesar Kabupaten SBT.
Foto bersama peserta kegiatan Pelatihan Managemen Usaha Perikanan Tangkap bagi Istri Nelayan di Sesar Kabupaten Seram Bagian Timur (5/9/2023)
Secara resmi pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Perikanan SBT yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap Bapak La Mance. Dalam sambutannya Kepala Dinas Perikanan SBT menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini yang juga dengan sendirinya membantu fungsi dan peran Dinas Perikanan Kabupaten SBT dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi akan terus mendorong berbagai program peningkatan kesejahteraan nelayan baik dari peningkatan sarana prasarana serta peningkatan SDM, guna mendorong peningkatan produksi serta peningkatan kesejahteraan nelayan, hal ini sesuai dengan visi dan misi DKP Maluku. Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas DKP Gugus Pulau IV Provinsi Maluku Muhammad U Kotarumalos, S. Pi dalam penyampaian materinya.
Pada kesempatan yang sama Ahadar Tuhuteru selaku Knowledge Management Specialist PMU GEF 6 CFI Indonesia menyampaikan pentingnya peran istri nelayan dalam membantu perekonomian rumah tanggga dan peran peran lainnya. “GEF-CFI 6 Indonesia sangat konsen terhadap upaya pengarustamaan gender, dimana istri nelayan dan perempuan pesisir lainnya yang selama ini perannya terbatas agar dapat terus didorong, aktif dan berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangganya” ujar Ahdar.
Sesi selanjutnya Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan yang mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten SBT Stefani N. Ambar, S. IP mengungkapkan bahwa peran serta perempuan juga terus didorong dalam konteks pemberdayaan perempuan melalui program-program kerja di daerah khususnya di Kabupaten SBT, secara khusus disampaikan bahwa peran isteri nelayan bisa dalam banyak hal misalnya pengolahan produk perikanan hasil tangkapan, baik dalam bentuk penggaraman maupun pengolahan lainnya.
Dr H. Nanlohy, S. Pi., M. Si sebagai salah satu pengajar pada Fakultas Perikanan Unpatti dalam materinya juga menyampaikan bahwa peningkatan peran isteri nelayan dapat ditempuh melalui konsep pemberdayaan perempuan yang justru dapat diawali dengan konsep manajemen pencatatan sederhana terkait pemasukan dan pengeluaran rumah tangga nelayan, selain itu juga dapat ditindaklanjuti melalui penanganan, pengolahan hingga pemasaran dengan memanfaatkan media online yang berkembang saat ini.
Sementara dalam paparan materi selanjutnya oleh pihak perbankan yang dalam hal ini BRI Kabupaten SBT menawarkan berbagai program kredit baik UMKM di antaranya kredit UMI. Produk kredit yang dikhususkan untuk kaum Perempuan ini dengan plafond 500.000-10 juta rupiah, proses pendaftaran dapat dilakukan secara online.
Secara umum kegiatan ini disambut positif oleh ibu-ibu nelayan yang diwakili oleh Ny Wa Idawati. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih dengan acara ini karena membuka pandangan kami bagaimana seharusnya peran seorang istri dimana selama ini peran mereka hanya dalam fungsi tertentu saja” ujar Wa Idawati. Selama ini peran istri nelayan membantu menyiapkan perbekalan suami, namun mereka menyadari sebenarnya bisa berperan lebih.
Acara ini ditutup dengan kesepakatan bersama guna membentuk kelompok usaha bersama (KUB) istri nelayan Desa Sesar dalam usaha pengolahan produk perikanan yang dihasilkan oleh nelayan Desa Sesar. Enam kelempok terbentuk dari 60 peserta istri Nelayan Kampung Nelayan Sesar. Selanjutnya Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur dan Penyuluh Perikanan akan membantu pendampiangan hingga KUB-KUB tersebut menjadi kelompok usaha berkembang dan mandiri.
0 COMMENTS