728 x 90

GEF-6 CFI INDONESIA MENDUKUNG PENINGKATAN KAPASITAS SDM APARATUR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA MELALUI PELATIHAN PEMETAAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

Pelatihan GIS SDM Aparatur Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara

Langgur (06/2022). Sistem Informasi Geografis (GIS) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data spasial atau informasi geografis. Informasi kebumian wilayah pesisir seperti permukiman nelayan, sarana prasarana dasar, tutupan terumbu karang, kerapatan hutan bakau, bahkan hingga wilayah rawan bencana, dapat dipresentasikan sebagai layer-layer tematik untuk memecahkan berbagai masalah perencanaan dan pengambilan keputusan.  The Eco-system Approach to Fisheries Management (EAFM) in Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715, 717 & 718) Component A, B, and D, merupakan kerjasama antara GEF-WWF US dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka pengelolaan perikanan berbasis ekosistem di WPP 715, 717, dan 718. Kegiatan ini menjadi sangat relevan dalam semangat peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara.  Pelatihan selama 5 hari dari Senin Tanggal 4 Juli hingga Jumat 8Juli ini, diikuti oleh sejumlah 26 peserta yang tidak hanya merupakan aparatur Dinas Perikanan, namun juga meliputi kepada para perwakilan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, Dinas Permukiman, Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, hingga Politeknik Perikanan dan PPN Tual.  Beragamnya peserta pelatihan pemetaan GIS ini, merupakan buah pemikiran dari Bapak Nicodemus Ubro selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, yang mengharapkan bahwa keterampilan pemetaan informasi kebumian ini, dapat menjadi pengetahuan dasar yang dikuasai oleh setiap SKPD di Kabupaten Maluku Tenggara, sehingga akan mendukung perumusan kebijakan antar instansional yang sinergis kedepan.

Pelatihan SIG sangat bermanfaat dan memberikan kontribusi penting bagi peningkatan ASN Kab. Maluku Tenggara dalam perencanaan berbasis spasial, yang awalnya mereka tidak memahami dan mengerti tentang SIG, namun setelah pelatihan 6 hari yang difasilitasi oleh KKP dan GEF-6, ASN terlatih telah mampu membuat peta penggunaan Lahan/ Land Use.  Untuk itu selaku Kepala Dinas Perikanan, menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kementerian KKP, WWF,  serta GEF 6 yang telah memfasilitasi terselenggaranya pelatihan ini, dan semua pihak yg telah berkontribusi, terhadap terselenggaranya pelatihan SIG.“ Ir. Nicodemus Ubro, M.Si  Kepala Dinas Perikanan  Kabupaten Maluku Tenggara 

Dr. Adipati Rahmat selaku Safeguard and Gender Specialist dari Project Management Unit (PMU), yang membuka pelatihan, menekankan bahwa komitmen GEF6 CFI Indonesia bersifat jangka panjang. Sehingga target sasaran project tidak hanya menyasar kepada masyarakat pesisir saja, namun juga kepada aparatur pemerintah daerah. Dengan demikian kemampuan menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk mengolah data kebumian, akan sangat menunjang kegiatan berikutnya, seperti pemetaan sumberdaya pesisir, pemetaan wilayah sasi masyarakat hukum adat, dan lain sebagainya.  Pelatihan ini didukung oleh Tim Instruktur yang terdiri oleh Dr. Ir. W. A. Siahaya, M.Si, Ir. J.J. Wattimury, M.Si, Aryanto  Boreel S.Hut, M.Si, A.Y. Elake, S.Si, M.Sc, dan Ferdinand S. Thernando, S.Hut, dari Universitas Pattimura selaku salah satu mitra kerjasama GEF6.  

Dalam hal ini, Bapak Dr. Ir. W. A. Siahaya, MSi selaku ketua Tim Instruktur menyampaikan bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta mampu memahami proses pembuatan peta dengan menggunakan ArcGIS, memahami proses input data GPS baik berbasis Excell maupun menggunakan aplikasi DNS Garmin.  Disamping itu, beliau juga berharap peserta mampu melakukan pemetaan berbasis drone menggunakan Drone Deploy dan mengolah datanya menggunakan aplikasi Agisoft.  Beliau juga mengingatkan bahwa pelatihan ini merupakan pelatihan tingkat dasar, sehingga perlu dilanjutkan dengan pelatihan tingkat lanjut (advance) untuk membekali peserta dalam mengatasi berbagai keterbatasan analisis tematik rupa bumi. 

Menjelang berakhirnya pelatihan, Bapak Mufti Ingratubun, yang dipilih Tim Instruktur sebagai peserta terbaik, menyampaikan kesan bahwa pengetahuan dan keterampilan (GIS) seperti ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Untuk itu memang benar-benar butuh keseriusan, ketelitian dan kesabaran yang lebih, baik dari narasumber/instruktur maupun peserta sehingga materi dan ilmu yang disampaikan bisa diterima dan dimengerti.  “Satu hal yang tak bisa disangkal bahwa (pelatihan GIS) ini merupakan sesuatu yang baru bagi kami, sehingga dengan waktu pelaksanaan yang singkat, memang tidak mungkin bagi semua peserta untuk bisa langsung mempraktikkannya secara sempurna. Butuh ketekunan dan keseriusan untuk terus berlatih pasca pelatihan ini. Namun hal yang perlu digarisbawahi bahwa Kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan guna peningkatan kapasitas sumberdaya manusia aparatur dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas ke depan terutama yang berkaitan dengan pengambilan data lapang. “ “Pada kesempatan ini juga saya atas nama teman-teman peserta pelatihan mengucapkan terima  kasih kepada Project GEF-6 CFI  Indonesia juga kepada Kepala Dinas Perikanan Kab. Maluku Tenggara serta para Narasumber/Instruktur atas semua fasilitas, kesempatan serta ilmu yang diberikan kepada kami.”. “Satu harapan kami, semoga kedepan kita masih bisa terus menjalin hubungan komunikasi yang baik terutama dengan para narasumber/instruktur, sehingga bisa lebih meningkatkan kemampuan serta memperdalam pengetahuan kami khususnya dibidang Sistem Informasi Geografis. Semoga apa yang sudah sama-sama kita ikuti dan laksanakan ini bisa berguna serta bermanfaat bagi banyak orang.“ lanjut Bapak Mufti Ingratubun sebagai penutup. 

 

0 COMMENTS

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

0 Comments