cfi-indonesia.id. World Wife for Fund (WWF US) menunjuk PNCI sebagai konsultan independen melaksanakan Mid-Term Review (MTR) Proyek GEF 6 CFI Indonesia. Kegiatan MTR ini dilaksanakan sebagai upaya menilai hasil yang dicapai dan menjaring tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan keproyekan.
Hibah GEF 6 “The Ecosystem Approach To Fisheries Management (EAFM) In Eastern Indonesia (Fisheries Management Area (FMA) - 715,717 & 718) Components A, B, And D”, merupakan kerjasama antara GEF Agency selaku pemberi Hibah dengan WWF US dan Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan selaku implementing agency sejak 23 Desember 2019.
Proyek ini dimaksudkan untuk turut berkontribusi pada pengembangan perikanan pesisir di WPP 715, 717 dan 718, melalui penciptaan manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, dan pengembangan model pengelolaan perikanan pesisir yang efektif, terintegrasi, berkelanjutan, serta dapat direplikasi melalui tata kelola yang baik dan pemberian insentif yang efektif.
Saat ini implementasi proyek GEF 6 CFI Indonesia sudah memasuki tahun ketiga. WWF US sebagai GEF Agency mensyaratkan dilakukannya MTR pada pertengahan implementasi proyek.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meninjau pelaksanaan proyek GEF 6 CFI Indonesia kerjasama WWF US dan KKP. Adapun tujuan khusus evaluasi ini adalah menilai hasil yang dicapai hingga saat ini dibandingkan dengan indikator kinerja yang diuraikan dalam kerangka kerja Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran proyek; menilai efektivitas pelaksanaan dan pengaturan kemitraan, membuat detail rekomendasi untuk sisa periode proyek; mengidentifikasi faktor-faktor penting yang mendukung dan menghambat penyampaian hasil; merumuskan rekomendasi, jika diperlukan melakukan redesain kegiatan proyek agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, serta pembelajaran bagi pelaksanaan proyek untuk sisa periode proyek, termasuk apabila proyek tersebut perlu dihentikan.
Evaluasi ini diarahkan untuk peningkatan kinerja proyek pada paruh kedua, akuntabilitas, pembelajaran dan pengambilan keputusan dan manajemen berbasis bukti. Oleh karena itu, evaluasi ini juga diharapkan memberikan kesempatan untuk menilai lebih awal tanda-tanda keberhasilan atau kegagalan proyek dan mengusulkan penyesuaian yang diperlukan untuk memfokuskan kembali proyek.
Beberapa kali pertemuan sudah dilaksanakan antara PMU dan pihak PNCI membahas persiapan dan teknis pelaksanaan kegiatan MTR, juga membahas jadwal dan rencana kegiatan serta para pihak yang berkepentingan sebagai responden.
Kunjungan Tim MTR ke Desa Evu Maluku Tenggara Mewawancarai Kelompok Penangkap Kepiting Bakau
Para pihak berkepentingan yang diikut sertakan dalam MTR adalah mempunyai kepentingan terhadap proyek merujuk pada peta pemangku kepentingan (stakeholder mapping) baik sebagai pelaksana kegiatan GEF 6 dan penerima manfaat. PMU telah menyampaikan kontak person dari para responden sebagai perwakilan dari perorangan sebanyak 60 orang dan 20 badan yang merepresentasikan mitra pelaksana kegiatan GEF-6.
Kegiatan kunjungan MTR di mulai Minggu ketiga Bulan November fokus pada tiga site project, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Teluk Wondama. Dalam perjalanan Tim MTR menyempatkan diri mengunjungi mitra terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dan Papua Barat, PPN Ambon dan Tual, Politeknis Ambon. Selain itu, terdapat anggota tim lainnya yang ditugas untuk menggali informasi di pusat terutama di direktorat lingkup KKP yang selama ini menjadi mitra pelaksanan kegiatan GEF-6.
Kunjungan team MTR di Kota Ambon dilaksanakan pada tanggal 13-14 November. Tim tersebut mengunjungi Poltek Ambon, PPN Ambon dan mewawancarai beberapa kelompok yang mendapat pelatihan pengolahan ikan asap cair dan presto layang di Kota Ambon. Sebelumnya, mereka mengunjungi BPPP kota Ambon, yang kebetulan menjadi tempat pelaksanaan kegiatan BST oleh Poltek Ambon.
Kegiatan dilanjutkan di Maluku Tenggara pada tanggal 15-19 November. Tim mengunjungi kelompok Penangkap Kepiting Bakau di Desa Evu yang mendapat manfaat Bimtek Crab Bank dari GEF 6. Dilanjutkan di Desa Watkidat yang merupakan desa percontohan proyek GEF-6. Di Watkidat Tim MTR melakukan wawancara mendalam dan FGD dengan 20 orang perwakilan dari kelompok perempuan pengolahan dan pemasar hasil perikanan, kelompok nelayan tangkap, dan kelompok masyarakat pengawas, juga Kepala Desa dan Sekretaris Desa Watkidat.
Geertruida Lattumen salah satu Tim MTR mewawancarai Kelompok Nelayan Desa Watkidat Maluku Tenggara
Geertruida Lattumen yang disapa Hilda salah satu team evaluator dari PNCI menyempatkan diri memberikan testimoni selama mengikuti MTR. ”Kunjungan lapangan kami ke Langgur dan Watkidat sebagai bagian dari MTR GEF6 merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan dan penuh wawasan. Kami berkesempatan untuk terlibat langsung dengan penerima manfaat proyek, berbincang dengan nelayan dan kelompok perempuan perikanan. Mendengarkan pengalaman yang mereka peroleh dari kegiatan pelatihan yang diberikan sungguh luar biasa. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan semangat Ibu Fanny, salah satu perwakilan kelompok perempuan, dalam berbagi pengalamannya dalam proses mendirikan usaha pengolahan ikan hasil dari pelatihan tersebut. Masih banyak hal yang memerlukan perhatian, pengembangan, dan perbaikan, namun sangat menyenangkan melihat mereka yang terbuka untuk menerima dan mempelajari hal-hal baru”
”Watkidat, sebuah pulau kecil yang indah, merupakan rumah bagi masyarakat yang ramah, sementara Langgur memiliki potensi perikanan yang melimpah. Harapan kami agar Masyarakat tetap teguh terhadap peningkatan nyata ekosistem laut dan penghidupan lebih baik di wilayah ini. Dedikasi dan tekad yang ditunjukkan penduduk setempat terhadap kemajuan sungguh menginspirasi, dan kami berharap dapat menyaksikan komunitas-komunitas ini dan berkembangan dan tetap berkelanjutan.” Ungkap Hilda.
Kegiatan yang sama akan dilanjutkan di dua Kabupaten lainnya yakni Kabupaten Seram bagian Timur dan Kabupaten Teluk Wondama sebagai lokasi utama project GEF-6 CFI Indonesia.
0 COMMENTS